Abstract:
Agung Ramadhan (215410608), Hawa Nafsu dalam Perspektif Tafsir dan
Ilmu Jiwa.
Hawa nafsu adalah fitrah bagi manusia, hawa nafsu ada yang
dibolehkan dan ada yang dilarang dalam ajaran Islam. Jika manusia selalu
mengikuti hawa nafsunya yang dilarang oleh Agama Islam, maka akan
memberikan dampak negatif terhadap jiwa. Dalam Al-Qur’an ada 38 ayat
berbicara tentang hawa nafsu, 25 ayat bermakna hawa nafsu yang
konotasinya bermakna salbiyah (negatif) sedangkan sisanya 13 ayat
mempunyai makna yang berbeda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran ar-Râzî dalam
menafsirkan ayat-ayat hawa nafsu dan relevansinya dengan ilmu jiwa. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan Farid Adnir yang
berjudul: “Syahwat dalam Al-Qur’an”. Tesis ini menyimpulkan, bahwa
Penelitian ini mengkaji pandangan Al-Qur’an tentang syahwat saja, tidak
menyinggung masalah dengan ilmu jiwa, jika membahas hanya sekedarnya
saja dan metode penafsiran tafsir ini yang dipakai metode tafsir maudhui.
Sedangkan dalam penulisan ini membahas hawa nafsu dalam perspektif
tafsir dan ilmu jiwa.
Secara umum, hasil penelitian ini dalam metode penafsiran ar-Râzî
menggunakan metode tahlîlî, Bi-Ra’yi, dan Ilmu Qiroat. Hubungan
penafsiran terhadap ayat-ayat hawa nafsu dan ilmu jiwa adalah hawa nafsu
dalam bahasa ilmu jiwa disebut thanatos yaitu unsur batin yang
berkecenderungan melakukan perbuatan menyimpang atau nafsu al-lawamah
dan nafsu al-ammarah. Beberapa perbuatan yang bersumber dari hawa nafsu
atau thanatos berupa perbuatan merusak, membunuh, serakah, hasad, iri
sombong, melanggar nilai agama dan norma masyarakat. Dalam konsep ar-
Râzî cara mengendalikan hawa nafsu dengan bersabar dari apa saja yang
dilarang Allah dan selalu berdzikir kepada Allah agar tidak kosong hatinya.
Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu penelitian yang lebih menekankan
analisis pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis
terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati. Metode ini
menggunakan pendekatan tafsir yang berpola tahlîlî (analisis). Yang
menjelaskan, dan mempertajam isi tafsir tersebut.