Abstract:
Fakta menunjukkan bahwa semakin meningkatnya persentase kekerasan yang dilakukan oleh orangtua dan kerabat terdekat pada anak usia dini. Berdasarkan hasil survei dari tahun 2017 sampai dengan Juli 2020, angka kekerasan yang dilakukan kerabat terdekat masih tinggi yaitu 736 kasus. Hasil survey ini seakan berbanding terbalik dengan kenyataan di zaman sekarang, keluarga menjadi salah satu tempat yang sangat menyeramkan, bukankah seharusnya keluarga itu menjadi tempat yang aman dan nyaman, khususnya bagi anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali lebih dalam lagi tentang persepsi ibu perihal tingginya angka kekerasan yang dilakukan kerabat terdekat pada anak usia dini. Pendekatan analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data diambil dengan cara mewawancarai 5 orangtua dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda. Teknis analisis data kualitatif menggunakan Miles and Huberman.
Partisipan dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak dan melakukan kekerasan verbal yang terdiri dari 5 orang partisipan, empat orang sebagai ibu rumah tangga yang berpendidikan tinggi dan satu orang sebagai ibu rumah tangga yang berpendidikan rendah. Dengan rata-rata usia 30-40 tahun dan memiliki anak dalam rentang usia 2-6 tahun. Berdasarkan hasil analisis data penelitan, peneliti telah mengidentifikasi beberapa tema yang mengacu pada tujuan penelitian. Tema-tema tersebut adalah: pengetahuan tentang kajian pengasuhan anak, pemicu ibu melakukan kekerasan pada anak, bentuk kekerasan yang dialami anak, cara orangtua mengelola emosi saat marah dan persepsi ibu perihal berita kekerasan yang dilakukan kerabat terdekat.
