Abstract:
Adanya perbedaan pandangan terhadap pendidikan karakter anak, dan dapat
diklasifikasikan dalam beberapa kategori dan teori. Perbedaan ini dilihat seperti sebagian tokoh
mengatakan keluarga atau orang tualah yang paling utama dalam memberikan pendidikan karakter.
Sebagian lain berpendapat sekolahlah yang merupakan wadah paling vital dalm pendidikan
karakter. Aritkel ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian perpustakaan
(Library Research). Oleh karena itu, keseluruhan data menitikberatkan pada buku atau karya tulis
yang berkaitan dengan pembahasan “Pendidikan Karaker”. Adapun metode teknik analisis data
yang dipakai adalah metode analisis kualitatif deskriptif, karena data yang diolah berupa data-data
tertulis seperti: buku-buku pendidikan karakter, pedoman kurikulum 2013 di lembaga formal, jurnal,
artikel, koran daring (online) dan termasuk standar baku berupa produk undang-undang yang
berkaitan dengan pendidikan karakter.
Dari hasil bahasan dan anlisa di atas, dapat diambil kesimpulan yang konkret, bahwa
penangung jawab pendidikan karakter yaitu Educational Institutions tidak independensi satu sama
lain, melainkan inheren. Simpulan ini bersandar pada analisa konkret dari berbagai tokoh seperti:
Thomas Lickona, Jun Sung Hong dan James Garbarino, David W. Johnson and Roger T. Johnson,
bahkan dari tokoh-tokoh muslim seperti Abdul Majid, Jama>l ‘Abdur Rahma>n, Moh. Solikodin
Djaelani, Muchlas Samani dan ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan, selanjut diperkuat oleh produk undangundang RI yang secara jelas menerangkan pendidikan karakter merupakan tanggung jawab
bersama dari Institusi Pendidikan