dc.description.abstract |
Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang ditulis dalam bahasa
Arab merupakan kitab suci umat Islam secara universal. Semua pemeluknya
harus membaca dan memahami isinya, tetapi pada kenyataannya, tidak semua
pemeluk agama Islam memahami isi kitab suci Al-Qur’an. Oleh karena itu,
Sekolah-sekolah di Indonesia sesuai dengan peraturan perundangan mulai
tingkat dasar sampai pendidikan tinggi mata pelajaran Agama adalah wajib
nasional. Di samping sekolah umum dan sekolah agama Islam ada mata
pelajaran rumpun Agama antara lain Al-Qur`an, Hadis, Fikih, Akidah yang
bersumber dari Al-Qur`an dan Hadis.
Para peneliti sudah banyak meneliti tentang Metode-metode dari
metode membaca Al-Qur`an sampai menterjemah, antara lain Metode Iqra,
Metode Qiroati, Metode Baghdadi, Metode al-Barqi, Metode Maisura, Metode
Amsilati, Metode Terjemah 40 jam, Metode Granada dan Metode Tamyiz.
Metode Tamyiz ini menarik perhatian peneliti. Dari hasil kajian
pustaka metode ini berbeda dengan metode bahasa Arab lain yang targetnya
adalah mempelajari segala hal tentang bahasa Arab. Tamyiz hanya
memformulasikan teori dasar nahwu-sharaf quantum dengan cara
pembelajaran yang mudah dan menyenangkan. Sebuah metode yang mampu
membuat anak Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dan siapapun yang
bica membaca Al-Qur`an dengan target sangat sederhana yaitu pintar
membaca, menterjamah dan menulis (imla’) Qur`an dan Kitab Kuning dalam
waktu 100 jam.
Metode Tamyiz adalah sebuah hasil riset yang akan menyebar kepada
masyarakat, baik untuk muslim di Indonesia maupun muslim di seluruh dunia,
dan telah tercatat sebagai produk intelektual dengan HAK CIPTA No. 016445
Tanggal 05 Mei 2010. Mengutip pendapat Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, M.A. bahwa
kendala yang dihadapi santri selama ini adalah sulitnya memformulasikan teori
nahwu dan sharaf dengan cara pembelajaran yang mudah. Kendala tersebut
adalah: 1) Harus belajar membaca kitab nahwu dan sharaf; 2) Harus
menerjemahkan kitab tersebut; 3) Harus belajar memahami teori kitab
tersebut; 4) Harus belajar mengaplikasikan teori kitab tersebut pada kitab
kuning lain, bahkan, 5) Pada kitab tertentu harus menghafal nadzom. Lebih
lanjut Dr. Ahsin menjelaskan bahwa metode Tamyiz adalah formulasi teori
Nahwu- sharaf quantum dengan cara pembelajaran yang mudah dan
menyenangkan. Sebuah metode yang mampu membuat anak SD/MI dan
siapapun yang bisa membaca Al-Qur`an, bisa pintar terjemah Al-Qur`an dan
kitab kuning dalam waktu 100 jam dan tidak perlu bertahun-tahun untuk bisa
membaca kitab kuning.1
Seiring dengan perkembangan metode-metode
tersebut di atas, peneliti ingin mengangkat metode Tamyiz sebagai fokus
penelitian.
Metode Tamyiz dikenal juga dengan mottonya yaitu “pintar terjemah
Al-Qur`an dan Kitab Kuning 100 jam”. Memahami Tamyiz dapat dimulai dari
Formulasi Tamyiz itu sendiri yaitu berdasarkan analisis metodologinya atau
thoriqoh dan dari latar belakangnya atau Madkhol yaitu memahami bahwa
peserta didik menggunakan bahasa Indonesia, melihat tujuan atau ghoyah dari
metode Tamyiz adalah untuk menterjemah makna Al-Qur`an secara lafziyah. |
en_US |