Abstract:
Seiring perkembangan zaman, kajian living Qur’an terus berkembang dengan signifikan. Kajian living Qur’an merupakan kajian yang berangkat dari fenomena sosial dan erat kaitannya dengan makna resepsi atau interaksi yang diperoleh dari respon masyarakat terhadap Al-Qur’an, makna resepsi tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu resepsi eksegesis, resepsi estetis dan resepsi fungsional. Adapun penelitian ini dilakukan di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus II Cikarang dengan berbagai macam praktik resepsi yang diterapkan di pesantren dan menghasilkan beragam respon dari para santri. Inti masalah pada penelitian ini adalah berupa ragam bentuk-bentuk resepsi yang diterapkan di pesantren dan memberikan beragam pengaruh yang dirasakan santri dari adanya interaksi dengan Al-Qur’an setiap harinya. Penelitian yang berkaitan dengan resepsi Al-Qur’an dan berbentuk kajian living Qur’an telah banyak diteliti dalam dunia akademisi. Namun, perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya terdapat pada lokasi dan objek penelitian. Selain itu, praktik-praktik resepsi yang dipaparkan tidak hanya fokus pada satu pembahasan, yakni dipaparkan mengenai beragam interaksi yang dijalani oleh santri di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus II Cikarang.
Jenis penelitian yang digunakan penulis yakni berupa penelitian lapangan (field research) dengan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fungsi teori informatif dan performative dari Sam D. Gill dan resepsi Al-Qur’an Ahmad Rafiq dengan fenomenoligi. Kemudian, sumber data primer pada penelitian ini diperoleh dari observasi, wawancara santri dan satidz. Sedangkan sumber data sekundernya dari hasil membaca dan pemahaman penulis dari berbagai literatur seperti jurnal, skripsi, buku dan lain sebagainya. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini yakni berupa praktik-praktik resepsi yang dilakukan berupa resepsi eksegesis berkaitan dengan kajian kitab Tafsir Jalalain, kajian kitab At-Tibyan fī Adabi Hamalatil Qur’an dan resepsi estetis yang berupa pembelajran nagham/qiro’ah dan pembacaan surah-surah pilihan dengan murottal. Adapun dari adanya praktik resepsi tersebut menghasilkan beragam pengaruh pada para santri seperti menambah wawasan, membentuk karakter dan akhlak, menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an, memberikan ketenangan serta sebagai media terkabunya hajat atau harapan.
