Abstract:
Kemajuan teknologi mendorong hadirnya Al-Qur’an dalam format
digital yang dapat diakses secara mudah melalui perangkat elektronik.
Fenomena ini menuntut adanya evaluasi kritis terhadap kualitas dan kelayakan
mushaf digital yang ditawarkan dalam berbagai aplikasi. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dan membandingkan dua aplikasi
populer, yakni Qur’an Majeed dan Qur’an Kemenag, dengan fokus pada
mushaf digital yang ditinjau melalui pendekatan User Experience (UX)
Honeycomb oleh Peter Morville.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya menyoroti
visualisasi makna ayat atau sejarah pengembangan aplikasi, penelitian ini
menyajikan kajian komparatif secara menyeluruh, mencakup fitur utama
mushaf digital, tafsir, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing
aplikasi. Persamaannya terletak pada pendekatan terhadap aplikasi digital AlQur’an sebagai objek kajian, namun penelitian ini lebih luas dan mendalam
dalam membandingkan aspek UX. Metode penelitian yang digunakan adalah
kualitatif dengan teknik observasi, dokumentasi, dan pengalaman pengguna.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua aplikasi sama-sama
menghadirkan pengalaman pengguna yang positif dalam membaca dan
memahami Al-Qur’an. Qur’an Majeed unggul dalam variasi tafsir, murottal,
dan cakupan bahasa internasional, sedangkan Qur’an Kemenag kuat dalam sisi
kredibilitas konten resmi dari Kementerian Agama RI. Meskipun keduanya
telah memenuhi sebagian besar aspek UX seperti useful, usable, dan desirable,
peningkatan masih diperlukan pada aspek accessible, credible, dan valuable
secara lebih mendalam.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dalam pengembangan Al-Qur’an digital yang lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan umat Islam modern.