Abstract:
Maraknya kemerosotan moral di Indonesia pada saat ini tidak sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan karakteristik pendidikan agama Islam. Pemerintah berupaya melakukan berbagai inovasi dan mengeluarkan kebijakan tentang pendidikan karakter. Salah satu inovasinya ialah adanya kantin kejujuran yang digagas oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Adapun fokus penelitian ini ialah tentang kontribusi kantin kejujuran dalam mendukung pelaksanaan pendidikan karakter di SD Islam Plus As-Sa'adatain Cinere Depok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelusuran data online. Teknik analisis datanya menggunakan model analisis data di lapangan yang dikembangkan oleh Miles and Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun uji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini ialah: 1) pelaksanaan pendidikan karakter di SD Islam Plus As-Sa'adatain Cinere Depok berbasis kelas dan kultur sekolah yang terintegrasi melalui mata pelajaran, pembiasaan-pembiasaan akhlakul karimah (Islamic culture), dan melalui ekstrakurikuler. Penilaian karakter siswa dideskripsikan berdasarkan aspek-aspek yang ada pada kurikulum yang digunakan dan dilengkapi dengan buku aktifitas siswa. 2) kantin kejujuran di SD Islam Plus As-Sa'adatain sudah baik dan mirip dengan konsep kantin kejujuran yang digagas oleh KPK. Akan tetapi dalam pelaksanaannya belum optimal. Ada beberapa hal yang belum berjalan secara konsisten. Ada dua hal yang membedakan kantin kejujuran SD Islam Plus As-Sa'adatain dengan kantin lainnya yaitu barang dagangan yang dijual berupa makanan dan minuman sehat yang diolah oleh orang tua siswa maupun guru, dan 10% dari keuntungan kantin kejujuran dialokasikan untuk yatim piatu. 3) kantin kejujuran SD Islam Plus As-Sa'adatain berkontribusi sebagai media pembiasaan karakter yang mendukung pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah. Ada 9 karakter yang dapat ditumbuhkan melalui kantin kejujuran tersebut, yaitu jujur, disiplin, demokratis, penghargaan, bertanggungjawab, peduli lingkungan, dapat dipercaya, malu berbuat jahat, dan berbuat baik kepada orang lain/peduli sosial.
