Abstract:
Latar belakang penelitian ini adanya perbedaan sikap dan cara mengatasi problematika hidup pada setiap individu, khususnya mahasiswi PAI IIQ Jakarta angkatan 2016 dalam menghadapi berbagai tuntutan sebagai mahasiswi. Mahasiswi yang kesulitan dan suka mengeluh dalam menghadapi masalah dikhawatirkan akar kurang siap dalam menghadapi dunia kerja yang lebih luas yakni sebagai guru PAI. Sehingga penulis ingin mengetahui tingkat kecerdasan adversitas mahasiswi PAI IIQ Jakarta angkatan 2016, kesiapan mahasiswi PAI IIQ Jakarta angkatan 2016 menjadi guru PAI, dan apakah terdapat hubungan antara kecerdasan adversitas mahasiswi PAI IIQ Jakarta angkatan 2016 dengan kesiapan menjadi guru PAI. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi. Variabel penelitian ini yaitu kecerdasan adversitas (X) dan kesiapan menjadi guru PAI (Y). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi PAI IIQ Jakarta angkatan 2016 dengan jumlah 51 orang. Dalam mengumpulkan data digunakan instrumen berupa angket (kuesioner). Selanjutnya data diolah menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan menggunakan IBM SPSS versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari analisis menggunakan statistik deskriptif, gambaran umum kecerdasan adversitas mahasiswi PAI IIQ Jakarta angkatan 2016 diperoleh 62,7% dinyatakan sedang. Sedangkan untuk kesiapan menjadi guru PAI diperoleh 60,8% dinyatakan sedang. Kemudian hasil analisis statistik inferensial menggunakan korelasi Spearman‟s Rho dengan bantuan IPM SPSS versi 22 rhitung = 0,614, dan nilai rtabel untuk taraf signifikansi 5% = 0,282. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diperoleh hasil bahwa rhitung > rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan adversitas mahasiswi PAI IIQ Jakarta angkatan 2016 dengan kesiapan menjadi guru PAI.
