Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan kompetensi guru Akidah Akhlak. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tempat penelitian di MTs Hasanatuddarain Jakarta Timut. Sumber data utama adalah guru akidah akhlak dan siswa siswi kelas IX MTs Hasanatuddarain Jakarta Timur, kemudian sebagai bagian dari uji triangulasi dalam penelitian ini, data juga diambil dari wakil kepala sekolah bidang kurikulum MTs Hasanatuddarain Jakarta Timur. Adapun sumber data primer berupa buku, jurnal, skripsi. Sumber data dokumenter seperti gambar dan audio. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran akidah akhlak di MTs Hasanatuddarain belum berbasis TIK. Karena 1) adanya fasilitas yang disediakan oleh MTs Hasanatuddarain untuk media pembelajaran berbasis TIK belum dimanfaatkan secara optimal, karena masih jarang digunakan; 2) peserta didik merasa terbantu jika pengerjaan tugas dibantu oleh media pembelajaran berbasis TIK, tetapi media pembelajaran berbasis TIK disekolah belum dimanfaatkan secara optimal; 3) guru akidah akhlak juga merasakan manfaat dari media berbasis TIK, yaitu lebih menghemat waktu dalam menjelaskan, tetapi media pembelajaran berbasis TIK masih jarang digunakan oleh guru akidah akhlak karena belum menguasai dengan optimal; 4) peserta didik lebih menyukai pembelajaran grafik, animasi, dan audio, sehingga dapat memotivasi peserta didik dalam pembelajaran akidah akhlak, tetapi media pembelajaran berbasis TIK disekolah belum dimanfaatkan secara optimal; ; 5) penggunaan proyektor di dalam kelas belum maksimal. Sedangkan dari semua aspek kompetensi guru akidah akhlak MTs Hasanatuddarain, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi kini menjadi bagian dari tuntutan dari empat kompetensi guru, baik guna mendukung pelaksanaan tugasnya (penyusunan perencanaan, penyajian pembelajaran, evaluasi dan analisis hasil evaluasi) maupun sebagai sarana untuk mencari dan mengunduh sumber-sumber belajar. Sehingga setiap guru pada semua jenjang harus siap untuk terus belajar TIK guna pemenuhan tuntutan kompetensi empat kompetensi tersebut
