Konsep Kesungguhan Dan Ketekunan Dalam Menuntut Ilmu (Studi Analisis Qs. Al-Ankabut Ayat 69 Dan Kitab Ta’līm Al-Muta’allim Karya Syaikh Az-Zarnuji)

Abstract

Manusia membutuhkan ilmu pengetahuan untuk menjadi dasar pijakan dalam menjalani kehidupannya sebagai khalifah di bumi. Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas manusia, karena llmu pengetahuan yang diperoleh dari proses Pendidikan bisa menjadi bekal manusia dalam menjalani kehidupannya. Secara kuantitatif pendidikan di Indonesia telah mengalami kemajuan. Namun keberhasilan dari segi kualitatif, pendidikan di Indonesia belum berhasil membangun karakter bangsa yang cerdas dan kreatif apalagi unggul. Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Ankabut ayat 69 bahwa bagi orang-orang yang mengarahkan kemampuannya dengan bersungguh-sungguh untuk berbuat kebaikan, maka pasti Allah akan mengantar mereka pada jalan kedamaian dan kebahagiaan. Adapun Kitab Ta’limul al-Muta’allim merupakan kitab yang banyak dijadikan acuan dalam menuntut ilmu. Oleh karenanya penulis tertarik untuk meneliti yang berjudul “Konsep Kesungguhan Dan Ketekunan Dalam Menuntut Ilmu (Studi Analisis QS. Al-Ankabut Ayat 69 Dan Kitab Ta’limul Muta’allim Karya Syekh Az-Zarnuji)”. Tema mengenai kesungguhan dan ketekunan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library Research). Dimana penulis ingin mengetahui bagaimana konsep kesungguhan dan ketekunan dalam QS. Al-Ankabut ayat 69 dan kitab Ta’lim al-Muta’allim. Hasil penelitian adalah bahwa konsep kesungguhan QS. Al-Ankabut ayat 69 dalam Tafsir Al-Mishbah adalah bersungguh-sungguh dalam menghindari hal-hal yang akan menghambat proses mendapatkan ilmu. Kemudian konsep kesungguhan dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa bersungguh-sungguh yang dimaksud adalah bersungguh-sungguh dalam hal mengamalkan ilmu yang sudah diketahui supaya ilmu tersebut tidak hilang dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Adapun konsep ketekunan dalam Kitab Ta’līm Al-Muta’allim adalah ketekunan dalam mengulang-ngulang pelajaran atau biasa disebut dengan muroja’ah demi menghindari sifat lupa sehingga pelajaran atau suatu ilmu yang telah didapatkan dengan susah payah tidak hilang