Abstract:
Di era globalisasi saat ini perkembangan teknologi semakin pesat , tidak jarang orang-orang khususnya para remaja dan anak-anak kurang tepat dalam memanfaatkan teknologi, sehingga dapat menimbulkan suatu masalah akibat mengakses konten-konten negatif, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya pemerintah dan sekolah dalam menciptakan kegiatan yang lebih produktif yang dapat mencegah generasi saat ini dari hal-hal negatif.
Penerapan program literasi juga diambil dari permasalahan krisis literasi di Indonesia yang terjadi saat ini, data ini berdasarkan hasil survei PISA pada tahun 2000 sampai tahun 2015. Dan pada saat ini pemerintah menggalakan gerakan literasi yang dituangkan pada PERMENDIKBUD No 23 tahun 2015. hal ini telah dinyatakan juga oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis literasi, beliau juga mengungkapkan agar semua pihak dapat membantu untuk meningkatkan kualitas literasi di Indonesia khususnya untuk para guru dan orang tua, hal ini harus diupayakan untuk menciptakan sumber daya yang unggul yang dapat memajukan Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diambil dari ketua yayasan Sekolah Daar El Falah, Kepala sekolah, guru literasi, wali murid dan sumber lain yang terkait dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Temuan dari penelitian ini yaitu membuktikan bahwa implementasi program literasi di sekolah dasar Daar El Falah dapat membentuk karakter religius peserta didik, pendidik maupun wali murid yang terkait, dengan adanya pembiasaan baik seperti membaca, menghafal, menyimak, menulis, mendongeng, dan lain-lain dapat meningkatkan sikap kritis yang kemudian dituangkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
