Abstract:
Tingkat pencapaian perkembangan sosial emosional pada anak masih belum maksimal. Hal ini penulis lihat saat pelaksanaan PLP II di KB-RA Raushan Fikr yang mempunyai guru pendamping. Akan tetapi guru pendamping disana lebih mmenekankan pada kemampuan akademik serta kemampuan verbal pada anak. Hal tersebut dapat dilihat dari keseharian anak di sekolah, diantaranya masih adanya anak yang kurang berinteraksi dengan teman sebayanya selain itu masih adanya anak yang berkelahi di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam pelaksanaan kegiatan di dalam kelas maupun di luar kelas guru pendamping kurang memperhatikan interaksi anak dengan teman sebayanya yang mengakibatkan kurang disiplinnya anak selama kegiatan berlangsung, hal ini berdampak pada kurang maksimalnya perkembangan sosial emosional ana. Keadaan yang demikian itu bisa berpengaruh terhadap hasil pencapian tujuan pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yaitu: bagaimana strategi pembelajaran guru pendamping dalam meningkatkan sosial emosional anak usia 4-5 tahun?. Persamaan dengan penelitian yang ada sama-sama meneliti sosial emosional tetapi objek penelitian yang peneliti ambil berbeda dari penelitian-penelitian yang telah ada.
Jenis penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian ini ditunjukan agar dapat mendeskripsikan suatu peristiwa atau kejadian yang telah terlewati di Kb-Ra Raushan Fikr Tangerang Selatan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sumber data primer berasal dari guru pendamping, guru kelas dan kepala sekolah, sedangkan sumber data sekumder berasal dari buku dan jurnal. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, rduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran guru pendamping yang digunakan untuk meningkatkan sosial emosional anak usia 4-5 tahun adalah pembelajaran bercerita, pembelajaran bernyanyi, membuat kreatifitas dan saling berkerja sama dalam pembelajaran anatara peserta didik dengan kompenen model pembelajaran seperti : tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik. Strategi pembelajaran guru pendamping terapkan masih kurang baik sehingga peserta didik masih kurang memaaminya. Metode pembelajaran yang digunakan di Kb-Ra Raushan Fikr adalah metode demonstrasi, metode bercerita, metode bernyanyi dan metode bermain. Alat belajar atau media pembelajaran yang digunakan anak usia 4-5 tahun bermacam-macam baik berupa media pembelajaran visual dan audio visual. Media visual yang digunakan seperti gambar-gambar angka, huruf, hewan untuk mengenalkan angka, huruf, hewan (flashcard), LKS cetak dan buku kurikulum Raushan dan lain-lain. Sedangkan media audio visual yang digunakan dalam pembelajaran seperti pemutaran video edukatif melalui yotube atau pembuatan video sendiri, video tutorial, video animasi yang diputar ketika pembelajaran daring atau offline
