Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Berbasis ICT di SMPIT Al-Haraki Depok.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Tempat
penelitian di sekolah SMPIT Al-Haraki Depok. Sumber data primer berasal dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah dan guru mata pelajaran pendidikan agama islam. Adapun
sumber data sekunder berasal dari buku, jurnal dan skripsi. Dan sumber dokumneter
berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), hasil-hasil observasi yang berupa
catatan lapangan selama observasi dan dokumentasi berupa gambar dan audio. Teknik
analisis data menggunakan model reduksi data, penyajian data dan verifikasi data atau
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis ICT telah dilaksanakan. Dilihat
dari aspek guru PAI yang selalu menggunakan media ICT di kelas dan juga ketika awal
masuk sekolah para murid baru diberikan laptop (alat pembelajaran) yang pengaturannya
hanya dikhususkan untuk belajar tidak ada akses untuk hal-hal diluar pembelajaran.
Adapun dilihat dari guru mata pelajaran PAI yang selalu membawa laptop, menggunakan
aplikasi quizizz, powerpoint, google classroom, dan lain-lain. Dapat dilihat juga dari
pembelajaran K13 yang dilaksanakan di SMPIT Al-Haraki Depok dari berbagai metode
pembelajaran dan RPP dengan basis ICT. Faktor pendukungnya yaitu fasilitas yang
disediakan sekolah berbasis IT/Multimedia, sumber belajar sebagai penunjang materi
pembelajaran, pelatihan kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, waka kurikulum, serta
semua pihak yang terkait dalam instansi pembelajaran, kreativitas guru yang tinggi,
kolaborasi metode yang tepat. Faktor penghambat dari pelaksanaan kurikulum 2013 dalam
pembelajaran PAI berbasis ICT yaitu ketika terjadi kerusakan (erorr) dalam peralatan ICT
sehingga guru dan siswa harus menunggu untuk memulai kegiatan pembelajaran hal ini
menyebabkan tersitanya waktu belajar sehingga dikhawatirkan proses pembelajaran
kurang efektif.