Abstract:
Fokus masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang hubungan antara kemampuan pengelolaan kelas guru bidang studi Aqidah Akhlak dengan sikap belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya serta seberapa besar hubungan antara kemampuan pengelolaan kelas guru bidang studi Aqidah Akhlak dengan sikap belajar siswa. Variabel terikat (Variabel Y) penelitian ini adalah sikap belajar Siswa, sedangkan variabel bebas (Variabel X) adalah kemampuan pengelolaan kelas guru bidang studi Aqidah Akhlak.
Hipotesis yang diajukan adalah “terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara kemampuan pengelolaan kelas guru bidang studi Aqidah Akhlak dengan sikap belajar Siswa”. Sesuai masalah dan tujuan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Miftahul Falah Narogong-Bogor-Jawa Barat yang berjumlah 193 siswa, sedangkan jumlah yang dijadikan sampel adalah kelas IV-VI sebanyak 50 siswa. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik acak sederhana (Simple Random Sampling). Instrumen yang digunakan dalam mengukur kedua variabel adalah dengan menggunakan skala yang disebar sebanyak sampel berisi 20 item dengan 5 opsi jawaban. Teknik analisis data menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson dan koefisien determinasi.
xviii
Dari hasil penelitian ini diperoleh r𝑥𝑦 = 0,884 yang berarti lebih besar dari pada rtabel baik pada taraf signifikansi 5% (0,284) maupun 1% (0,368). Hasil ini berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat hubungan psositif yang signifikan. Berdasarkan koefisien korelasi 𝑟xy = 0,884 maka kontribusi variabel X dengan Variabel Y sebesar𝑟2 = (0,884)2 x 100 = 78%.
Dengan demikian, kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa salah satu upaya dalam meningkatkan sikap belajar siswa adalah dengan cara mengkondisikan dan mengatur suasana dalam kelas dengan memperhatikan karakteristik siswa agar materi dapat mudah diterima dan mudah dipahami oleh siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
