dc.description.abstract |
Motivasi belajar memiliki posisi sangat urgen demi mencapai nilai berhasil dalam proses pembelajaran, yang oleh Ngalim Purwanto dimasukan sebagai teori daya pendorong, teori naluri, teori kebutuhan, dll. Namun oleh Eveline dan Hartini motivasi dikelompokkan hanya menjadi dua, intrintik dan ekstrintik. Sama halnya dengan motivasi siswa terhadap pelajaran PAI, yang juga harus dipelajari dengan motivasi agar bisa mencapai taraf keberhasilan. Pada tesis ini berkesimpulan bahwa motivasi siswa SMP Al-Barkah untuk belajar Mapel Pendidikan Agama Islam sangat tinggi. Jika melihat pada tabel-tabel yang penulis paparkan dalam bab IV, maka bisa dilihat secara jelas, motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dialami oleh rata-rata 76% siswa, memiliki motivasi tinggi. Motivasi tersebut selain lahir dari internal siswa juga merupakan hasil dari dorongan guru dengan beragam tindakan, yang antara lain: membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar, menjelaskan secara kongkret kepada anak didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran, memberikan hadiah terhadap anak yang berprestasi, dll. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan data pustaka, dokumen, dan interview di lapangan. Kemudian data itu diolah dengan teori komparasi diksriptif, menganalisa sehingga mendapatkan hasil akhir. |
en_US |