Abstract:
Pendidikan Merupakan salahsatu sektor Pembangunan nasional yang memegang peranan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkwalitas sebagaimana yang dinyatakan dalam TAP MPR. No II / MPR / 1998 Pasal 4 sebagai berikut: "Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur, mengetahui pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani · dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan"
Sejarah menunjukan bahwa faktor yang paling menentukan keberhasilan suatu bangsa bukanlah kekayaan yang dimilikinya, melainkan kwalitas sumber daya manusianya sebagai insan dengan segala keutuhannya, dengan segenap daya yang ada pada dirinya yaitu daya fikir, daya dzikir dan daya moral. Dengan fakta tersebut maka pendidikan dengan penekanan terhadap pembentukan sumber daya manusia yang utuh dan siap bersaing dalam era pasar bebas sangatlah diperhatikan dan perlu dijalankan dengan segenap kemampuan yang ada, dan untuk menciptakan manusia yang utuh tersebut maka diperlukan tenaga yang professional dalam bidangnya (pendidikan) yang dapat mencetak manusia seperti yang dibutuhkan di atas
Guru yang dalam pandangan tradisional adalah sebagai orang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan atau pengertian yang lebih singkat lagi yaitu manusia yang di gugu dan di tiru,2 akankah hilang eksistensinya dengan kritikan dan hujatan yang ada? Untuk menjawab semua tantangan dan kritikan yang ada, guru sebagai tenaga ahli untuk membentuk manusia yang seutuhnya di sekolah sangatlah perlu di perhatikan kwalitas dan profesionalitasnya. Tanpa kejelasan keduanya maka tidak akan tercapai pembentukan sumber daya manusia yang diharapkan dari siswa yang menggali ilmu dalam suatu lembaga tersebut.
