Abstract:
Pemerintah memasukkan pendidikan karakter pada semua jenjang
pendidikan sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pembangunan sumber
daya manusia adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertangungjawab. Karakter diartikan sebagai
satu sifat yang tetap dalam diri seseorang dengan penanaman sedini mungkin
untuk menjadi sebuah sifat dan adat kebiasaan. Masa kanak-kanak
merupakan kesempatan yang paling tepat untuk membentuk kepribadian dan
mengarahkan berbagai kecenderungan ke arah yang positif. Penanaman
karakter di sekolah membutuhkan strategi dan metode-metode.
Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu
meneliti objek yang alamiah. Sementara jenis penelitiannya adalah kombinasi
antara penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan
(field research) dengan menggunakan data-data empiris yang kemudian
dianalisis secara deskriptif. Metode yang digunakan pada proses elaborasi
permasalahan dalam penelitian adalah metode eksploratoris yaitu untuk
menggambarkan dan menjelaskan pelaksanaan pendidikan karakter pada
obyek yang diteliti dan juga metode deskriptif-intepretatif dan deskriptif
analitik, yaitu menggambarkan kembali data-data dan fenomena yang telah
terkumpul dan dianalisis dari awal sampai dengan selesai, sehingga menjadi
gambaran yang utuh.
Kesimpulan yang dihasilkan dari tesis ini adalah pelaksanaan
pendidikan karakter yang meliputi religius, jujur, dan tanggung jawab di RA
as-Salȃmah Strategi-strategi dalam mengintegrasikan sikap religius dalam
diri anak di RA as-Salamah adalah dengan melalui keteladanan; kegiatan
rutin atau pembiasaan; dan melalui nyanyian dan tepuk. Strategi dalam
mengintegrasikan sikap jujur ke dalam diri anak adalah melalui keteladanan;
melalui games; melalui pengakuan diri; dan melalui teguran dan motivasi.
Sementara strategi dalam mengintegrasikan nilai tangung jawab ke dalam diri
anak adalah melalui keteladanan; kegiatan rutin berupa pembiasaan dan
pengulangan; dan melalui pemberian reward dan punishment. Semua strategi
ini akan berhasil dengan maksimal ketika paduan tiga pilar utama pendidikan
yaitu rumah, sekolah, dan masyarakat berjalan dengan baik.