Abstract:
Penulis memilih judul penelitian ini karena, beberapa alasan: Pertama
penulis melihat Perilaku penyimpangan pada remaja di Indonesia semakin
memprihatinkan. Media informasi marak memberitakan hal tersebut,
khususnya berkaitan dengan pornografi dan pornoaksi. Kedua jenis perilaku
menyimpang ini seakan sedang menjadi trend di kalangan remaja. Seolah hal
tersebut bukan lagi perbuatan yang tercela dan dilarang sehingga sering
didapati remaja melakukan kegiatan terlarang itu diberbagai tempat tanpa
rasa malu dan takut, baik tempat tertutup ataupun terbuka, seperti warnet,
rumah pribadi, bioskop, hotel, dan bahkan disekolah. Kedua, Adapun alasan
penulis memilih jenjang sekolah pertama sebagai objek penelitian, karena
remaja usia ini cenderung labil dan mudah dipengaruhi, selain itu
penyimpangan perilaku seksual pada remaja sekolah menengah pertama
menjadi fenomena. Hal demikian menuntut untuk dikaji dan dicarikan solusi.
Ketiga Pondok Pesantren Al-Itqon memiliki visi-misi yang berorientasi pada
pembentukan karakter takwa.
Persoalan yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah Pola seperti
apa yang bisa diterapkan dalam mendidik santri sehingga tertanam karakter
takwa dalam dirinya dan sehingga memungkinkan antara satu pola dengan
pola yang lain memiliki kelebihan dan kekurangan, yang memungkinkan
pola-pola tersebut dapat dikombinasikan menjadi pola baru dalam proses
pembentukan karakter takwa di sekolah.
Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode
menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative research). Jenis penelitian
kualitatif ini adalah studi kasus (case study).
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) unsur-unsur niali karakter
takwa yang dikembangkan dalam pondok pesantren Al-Itqon yang bersumber
dari Al-Qur’an dan Al-Hadist serta nilai-nilai luhur pancasila, (2) proses
pembinaan pendidikan karakter takwa Pembiasaan, pemberian nasihat,
adanya pahala dan sanksi, serta keteladanan dari kiyai dan para pengajarnya,
viii
merupakan metode pembinaan karaker mandiri dan disipliln santri pada
Pondok Pesantren, (3) pola yang digunakan adalah pola integratif-holistik,
meliputi Penetapan visi, misi, dan tujuan yaitu sekolah merencanakan dan
menyelenggarakan berbagai kebijakan, program, dan cipta lingkungan yang
bertujuan ketakwaan, dengan melibatkan semua unsur-unsur sekolah,
Integrasi takwa dalam pembelajaran, Integrasi takwa dalam program
kegiatan, dan Integrasi takwa dalam supremasi tata tertib.