dc.description.abstract |
Kajian ini dilatarbelakangi keinginan penulis memperkenalkan kepada
masyarakat tentang pembelajaran holistik, serta keunggulan Kurikulum 2013
dalam merealisasikan pembelajaran ini. Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum integral atau terpadu yang secara sistem membingkai tercapainya
pembelajaran holistik. Pada Kurikulum 2013, pembelajaran bersifat tematik,
yang merupakan satu kesatuan dari beberapa pelajaran, yang saling terkait
satu sama lain.
Untuk memperkuat kajian ini penulis lakukan penelitian di SDIT Nur
Fatahillah, yang telah menggunakan Kurikulum 2013 sejak awal
digulirkannya. Penelitian yang dilakukan di SDIT Nur Fatahillah Buaran-
Serpong ini bersifat kualitatif dengan berusaha mengeksplor teori yang
dipaparkan oleh para pakar holistik dan kurikulum.
Hasil penelitian ini menjelaskan efektivitas pembelajaran holistik di SDIT
Nur Fatahillah. Dengan berpedoman pada kurikulum 2013, sekolah ini
menyiapkan proses belajar mengajar yang mengarah pada tujuan utama yaitu
pembentukan peserta didik holistik. Menjadikan peserta didik pembelajar
sejati, yang senantiasa berpikir holistik, bahwa segala sesuatu itu saling
berhubungan satu dengan lainnya. Sekolah juga mengembangkan potensi
individu dalam suasana yang menyenangkan dan menggairahkan, demokratis
dan humanis. Melalui pengalaman berinteraksi dengan lingkungannya,
diharapkan siswa menjadi dirinya sendiri (learning to be).
Relevansi kurikulum 2013 terhadap pembelajaran holistik di SDIT Nur
Fatahillah, bisa dilihat dari berbagai sisi. Pertama dilihat dari kompetensi
yang akan dicapai dari setiap kelas dan dari setiap lulusan. Kompetensi yang
diharapkan dituangkan pada Kompetensi Inti (KI). Rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi sebagai berikut: Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk sikap
Spiritual, Kompetensi Inti-2 (KI-2) sikap Sosial, Kompetensi Inti-3 (KI-3)
untuk pengetahuan, Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk keterampilan. Kedua
dilihat dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pada kurikulum 2013 KBM
ditekankan pada proses belajar yang integral, terpadu, bahwa setiap pelajaran
saling terkait satu sama lain. Menggunakan metode atau pendekatan yang
menjadikan siswa tidak hanya mendapatkan pelajaran secara verbal akan
tetapi siswa dapat mengerti dan memahami serta mempraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti menggunakan pendekatan ilmiah (scientific
approach). Ketiga, dilihat dari sisi penilaian, kurikulum 2013 menekankan
pada penilaian autentik. Di mana penilaian tidak hanya pada hasil belajar,
akan tetapi juga selama proses belajar, bahkan ketika bermain dan di rumah. |
en_US |