Abstract:
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maka semakin kompleks pula permasalahan yang dihadapi masyarakat pada umumnya. Permasalahan yang timbul dapat berdampak positif dan berdampak negatif.
Suatu perkembangan yang bernilai positif memerlukan upaya penanganan secara baik guna mendapatkan hasil yang diharapkan. Begitu pula sebaliknya perkembangan dan kemajuan yang baik itu akan berbeda arah sekaligus tidak tepat sasarannya apabila dampak yang bersifat negatifnya tidak diperhitungkan. Sasaran utama pengendaliannya adalah pada unsur pelaku kegiatan pembangunan yaitu
manusianya hams sarat dengan nilai-nilai, terutama nilai moralitas dan kepercayaan. Penanaman nilai moralitas dan kepercayaan erat kaitannya dengan pemahaman seseorang dengan ajaran agama, dengan demikian agama sebenarnya dapat menjadi pengendali moral seseorang. Oleh karenanya nilai moral keagamaan hams dilaksanakan sejak dini, sampai kebutuhan seseorang terhadap agama itu diinginkan.
Masa anak-anak pada umumnya dimulai dari umur 6-12 tahun, masa ini terkenal oleh perkembangan jasmani secara memanjang. Pada segi jiwani, masa ini ditandai oleh perkembangan intelegensi yang pesat. Anak ingin mengetahui segala sesuatu dan berpikir secara logis. Keinginan mengetahui dan mencintai kebenaran, yang diterapkannya pula pada kehidupan sehari-hari. Karenanya masa anak-anak adalah fase yang tepat dalam menanamkan ajaran agama.
