Abstract:
Setiap orang tentu saja menginginkan, mengharapkan agar anak-anak mempunyai prilaku yang baik, taat pada ajaran agama serta berbakti kepada orang tua. Tidak ada satu orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang secara liar, tidak beraturan. Mereka tentu saja sangat mendambakan anak-anaknya bisa mereka jadikan sandaran besok di hari tuanya, terutama sekali untuk kehidupannya yang kekal besok di akhirat.
Dalam masalah ini, Islam juga menggaris bawahi anak sholeh merupakan amal yang tidak terputus bagi orang tua. Dari sinilah muncul semacam paham bahwa anak identik dengan "harapan" bagi suatu keluarga dan kehidupan suatu bangsa. Harapan keluarga terhadap anak adalah bisa dibanggakan berdasarkan perannya, dan harapan bangsa ialah dimana dipundak anak-anak terpikul suatu beban sebagai generasi yang akan meneruskan tugas serta cita-cita suatu bangsa. Dengan demikian masalah anak bukanlah masalah kecil, sebab di dalamnya terkandung berbagai macam implementasi yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Baik keluarga, dalam hal ini adalah orang tuanya, juga lingkungan masyarakatnya. Rasanya tidak terlalu berlebihan bila anak adalah tulang punggung masa depan suatu keluarga dan bangsa. Sehingga mengabaikan masalah anak sama artinya mengabaikan kehidupan di masa yang akan datang. Dan mengabaikan kehidupan di masa datang sama artinya menerima kematian suatu bangsa.