Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi karena menurunnya perilaku keagamaan siswa seperti aktivitas keagamaannya, akhlak, serta cara berpenampilan. Tata tertib sekolah terdapat kewajiban, larangan, pembiasaan berdasarkan nilai-nilai agama yang menjadi salah satu upaya dalam pembentukan perilaku keagamaan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendekatan pembentukan perilaku keagamaan siswa melalui tata tertib sekolah di SMP IT Cahaya Islam Buaran Tangerang Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan pembentukan perilaku keagamaan siswa melalui tata tertib sekolah di SMP IT Cahaya Islam Buaran Tangerang Selatan berjalan dengan baik. Hal ini dinyatakan dalam pembentukan perilaku keagamaan siswa dengan beberapa pendekatan yaitu memberikan pengalaman seperti sopan santun, shalat jama’ah wajib dan sunnah, dan lain-lain. Pembiasaan melakukan kewajiban secara berulang-ulang. Memberikan keteladanan seperti taat melakukan shalat, berpakaian, sopan santun. Pendekatan emosional dengan kajian agama dalam HC (Habbit Curiculum) dan keputrian. Pendekatan rasional dengan pemahaman lewat tausiyah. Pendekatan fungsional dengan contoh, arahan, dan pengetahuan. Pendekatan tersebut dilakukan melalui tata tertib sekolah yaitu berupa kewajiban yang berkaitan cara berpakaian, menghargai waktu, berperilaku, bertutur kata yang baik, taat dalam ibadah. Larangan seperti tidak boleh pacaran, tidak boleh berkata kasar, dan lain-lain. Dan sanksi yaitu nasehat, fisik, non fisik, skorsing, hingga dikeluarkan. Kewajiban, larangan, dan sanksi tersebut tertulis di buku penghubung siswa dan dalam penerapan tata tertib memakai sistem poin. Dengan demikian, pendekatan pembentukan perilaku keagamaan melalui tata tertib sekolah dapat membentuk perilaku keagamaan siswa. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama.
