Abstract:
Perubahan dan pembentukan sikap disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal Pembelajaran Jarak Jauh dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. Setelah hampir dua tahun berlalu, Pembelajaran Tatap Muka kembali dilakukan. Penulis menemukan hal yang menarik mengenai sikap siswa setelah Pembelajaran Jarak Jauh di MI Istiqlal Jakarta. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan perubahan sikap siswa dari pembelajaran jarak jauh menjadi pembelajaran tatap muka.
Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif, teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan 13 informan, yaitu 8 guru dan 5 siswa kelas VI. Teknik analisis data dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, triangulasi data, dan menarik kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, perubahan sikap siswa dari pembelajaran jarak jauh menjadi Pembelajaran Tatap Muka ada perubahan kearah yang negatif namun juga ada yang positif. Dalam sikap disiplin yaitu mereka menjadi lebih santai dalam hal kedisiplinan, dan banyaknya siswa yang terlambat datang kesekolah. Dalam sikap mandiri, yaitu beberapa siswa masih membutuhkan bimbingan dalam mengerjakan tugas. Dalam sikap percaya diri yaitu sikap percaya diri siswa meningkat saat Pembelajaran Tatap Muka. Dan sikap percaya diri siswa berkurang saat Pembelajaran Tatap Muka. Dalam sikap kerja keras, yaitu dalam mengerjakan tugas, siswa masih mengandalkan sesuatu, selain itu mereka juga menjadi lebih mencari hal yang simple. Dalam sikap sosial, yaitu siswa menjadi lebih dekat dengan sesama teman, mereka menghargai kebersamaan, mereka menjadi lebih mengenal karakter temannya.
