Abstract:
Di zaman modern ini, teknologi sudah semakin pesat dan canggih yang mengakibatkan peserta didik lebih tertarik untuk bermain gadget daripada mempelajari dan menghafalkan Al-Qur’an. Selain itu, sebagian orang tua yang tidak memasukkan anak-anaknya ke TPQ untuk belajar Al-Qur’an, hanya mengandalkan waktu belajar saat di sekolah saja, sehingga anak-anak menjadi kekurangan waktu dalam belajar Al-Qur’an yang menyebabkan kualitas membaca dan hafalan Al-Qur’annya menjadi kurang baik. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang dilakukan guru tahfiẓ di sekolah dalam meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan Al-Qur’an peserta didik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh guru tahfiẓ dalam mengatasi permasalahan tersebut dan untuk mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambatnya.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun subjek penelitiannya adalah kepala sekolah, guru tahfiẓ dan juga peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Strategi metode talaqqi yang dilakukan guru tahfiẓ saat pelajaran tahfiẓ Al-Qur’an yaitu dengan menerangkan isi kandungan dari ayat Al-Qur’an yang akan dihafal, mencontohkan bacaan ayat Al-Qur’an yang akan dihafal sesuai dengan kaidah tajwid, peserta didik menirukan bacaan yang telah dicontohkan guru, menyimak atau mendengarkan bacaan yang dipraktekkan peserta didik, mengevaluasi bacaan yang sedang dipraktekkan peserta didik, guru tahfiẓ memberikan hadiah, mengajarkan nada-nada bacaan Al-Qur’an atau naghom Al-Qur’an dan memberikan motivasi 2) Faktor pendukungnya adalah sumber belajar yang memadai, adanya guru yang kompeten, semangat peserta didik dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pengaruh lingkungan yang kurang baik, kurangnya jam pelajaran tahfiẓ Al-Qur’an, mayoritas peserta didik tidak mengerti hukum tajwid dan belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik.
