Abstract:
Krisis global membuat kehidupan menjadi semakin kompetitif. Permasalahan yang kian nampak dan semakin menjadi-jadi adalah semakin meningkatnya jumlah penduduk miskin di Indonesia yang berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan, terutama dalam berpendidikan agarna banyak anak yang kerap berkata kasar, tidak tahu sopan-santun serta tidak tahu cara beribadah karena terbatasnya pengetahuan agama pada mereka. Karena itu penelitian tentang anak kaum duafa saya rasa penting untuk diangkat.
Adapun masalah yang diangkat dalam skripsi ini adalah: Pertama, tentang peranan yang dilakukan Sekolah SMART Ekselensia Indonesia dalam pembinaan pendidikan agarna Islam anak kaum duafa, dan program yang ada dalam kegiatan pembinaan pendidikan agama Islam anak kaum duafa. kedua, beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pembinaan pendidikan agarna Islam anak kaum duafa
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan (field research). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kombinasi (mixed methods) dengan metode deskriptif analisis sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, dan objektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan dan program yang dilakukan oleh Sekolah SMART Ekselensia Indonesia dalam pembinaan pendidikan agama Islam anak kaum duafa dan untuk memeperoleh beberapa faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam kegiatan pembinaan pendidikan agama Islam anak kaum duafa di Sekolah SMART Ekselensia Indonesia.
Dari basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peran Sekolah SMART Ekselensia Indonesia dalam pembinaan pendidikan agama Islam anak kaum duafa memiliki pengaruh yang baik dalam mendidik anak-anaknya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari Hipotesis Nihil (Ho) ditolak dan hipotesa altematif (Ha) yang diterima yaitu memiliki pengaruh positif yang sigifikan antara peran Sekolah SMART Ekselensia Indonesia dalam pembinaan pendidikan agama Islam anak kaum duafa. Dengan adanya program-program pembinaan keagamaan salah satunya yaitu program mentoring dapat dilihat pula perubahan yang dialami anak-anak didik dari segi tauhid, ibadah, dan akahlak mereka diantaranaya anak-anak sudah berprilaku jujur dan sopan dan menghormati yang lebih tua serta menyayangi yang lebih kecil. Adapun faktor penghambatnya yaitu ada sebagian kecil dari siswa yang selalu melanggar peraturan, baik di asrama maupun di sekolah karena tingkat kejenuhan mereka selama belajar di sekolah yang berasrama yang perpulangannya hanya setahun sekali, dan faktor pendukungnya yaitu daya serap mereka yang sangat baik dalam pembelajaran.
