Abstract:
Dampak dari globalisasi yang terjadi saat ini telah membawa masyarakat Indonesia terlupa akan pentingnya pendidikan karakter bangsa. Masuknya budaya asing ke Indonesia sedikit banyak telah memberikan dampak bagi kita semua, tidak terkecuali kaum anak-anak, remaja ataupun dewasa. Salah satu kemunculan budaya asing yang ada di Indonesia yaitu adanya fenomena budaya Korean pop atau yang biasa disebut K-pop atau Korean Wave. Madrasah Aliyah Al-Khairiyah merupakan sekolah berbasis islam yang tak luput dari pengaruh budaya Korean pop. Pelajar yang terlalu fanatik bahkan hingga kecanduan akan budaya Korea, mereka akan lebih suka menghabiskan waktunya untuk menonton segala hal yang berkaitan dengan budaya Korea.
Berdasarkan fenomena ini, maka penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui proses penyebaran budaya Korean Pop dan dampak positif dan negatif budaya Korean Pop terhadap pendidikan karakter siswa.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif yang didukung oleh sumber data primer yaitu wawancara kepada enam narasumber dan sumber data sekunder yaitu buku dan jurnal. Pengumpulan data penelitian ini melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa awal mula proses penyebaran budaya Korean pop pada siswa MA Al-Khairiyah ialah dikarenakan pengaruh dari media sosial. Dampak positif yang dihasilkan dari mengenal dan menyukai budaya Korean pop ialah menambah wawasan baru dan bisa dijadikan sarana hiburan bagi para siswa. Sedangkan dampak negatif mengenal budaya Korean pop pada pendidikan karakter ialah dalam hal religius seperti mereka yang sering menunda waktu sholat ataupun terlalu fanatik mengagumi idolanya, hal kedisiplinan seperti mereka yang suka tidur saat jam pelajaran disekolah berlangsung, meremehkan waktu dengan begadang nonton drama Korea, dan yang terakhir dalam hal bertanggungjawab seperti mereka yang menghambur-hamburkan uang untuk membeli hal-hal yang berbau K-pop dan tidak bermanfaat.
