Abstract:
Latar belakang masalah yaitu SMP Islam Terpadu Baitul Qurro memiliki sistem pembelajaran tilawah Al-Qur’an. Dalam pembelajaran tilawah Al-Qur’an Al-Qur’an ada kelas pemula dan kelas lanjutan. Sehingga Peneliti tertarik untuk mengetahui pembelajaran tilawah, di SMP Islam Terpadu Baitul Qurro.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan objek penelitian terdiri dari 6 orang terdiri atas 2 orang guru tilawah kelas pemula dan kelas lanjutan 2 orang perwakilan kelas pemula 2 orang perwakilan kelas lanjutan. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi data. Jenis pendekatan Deskriptif. Guru pembelajaran tilawah Al-Qur’an, dan perwakilan kelas pemula dan kelas lanjutan, serta melakukan wawancara dengan guru tilawah Al-Qur’an kelas pemula dan kelas lanjutan, serta mengambil data dokumen. Teknik analisis datannya menggunakan model analisis data dilapangan yang dikembangkan oleh Miles & Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.
Hasil Penelitian Komparasi Persamaan Tilawah Al-Qur’an di Kelas Pemula dan Kelas Lanjutan di SMP Islam Terpadu Baitul Qurro Ciputat. (1)Dalam pembelajaran tilawah Al-Qur’an antara kelas pemula dan kelas lanjutan sama-sama menggunakan metode klasikal dan metode ceramah. (2) Guru tilawah kelas pemula dan kelas lanjutan sama-sama sudah memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru dalam peraturan Menteri Pendidikan nasional No16 Tahun 2007. (3) Dalam penilaian antara tilawah Al-Qur’an kelas pemula dan kelas lanjutan sama-sama adanya peningkatan disetiap semester. Sedangkan Komparasi perbedaan antar tilawah kelas pemula dan lanjutan (1) Syarat masuk Antar kelas tilawah pemula itu yang baru mempelajari dasar-dasar tilawah maupun dari segi bacaan Al-Qur’annya yang masih belum lancar, dan kelas lanjutan yaitu yang sudah mempelajari ilawah dan serta mempunyai bakat sebelumnya dari segi bacaan Al-Qur’annya sudah bagus. (2 Guru tilawah Al-Qur’an antara kelas pemula dan kelas lanjutan berbeda, guru senior ditempatkan di kelas pemula itu karena kelas pemula lebih membutuhkan pengetahuan dari dasarnya butuh mengayomi kelas pemula lebih dalam lagi. Adapun guru junior ditempatkan di kelas lanjutan tidak perlu banyak pengayoman dalam mempelajari dasar-dasar tilawah dikarenakan siswa kelas lanjutan sudah lebih memahami dibandingkan siswa kelas pemula. (3) Standar penilaian tilawah Al-Qur’an di kelas pemula dan kelas lanjutan itu berbeda, adapun standar penilaian untuk tilawah kelas pemula dilihat dari segi pengetahuan tilawah dan bacaan Al-Qur’an beserta hukum-hukum tajwid. Adapun standar penilaian untuk tilawah kelas lanjutan dilihat dari segi pengetahuan, keterampilan, kemampuan variasi lagu-lagu tilawah beserta kualitas bacaan Al-Qur’an dan hukum-hukum tajwid.
