dc.description.abstract |
Tugas seorang pendidik dalam dunia pendidikan tidak hanya memberikan
ilmu pengetahuan di dalam kelas saja, namun juga melatih keterampilan
peserta didik di luar kelas melalui program ekstrakurikuler dari lembaga
pendidikan tersebut, salah satu contohnya seperti kegiatan ekstrakurikuler
muḥāḍarah. Kegiatan muḥāḍarah membantu untuk melatih kemampuan
peserta didik berbicara dengan berani di depan orang banyak tanpa merasa
gugup. Sebab, kepercayaan diri adalah keterampilan yang bisa dilatih, bukan
keterampilan yang dimiliki sejak lahir.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi
kegiatan ekstrakurikuler muḥāḍarah dalam meningkatkan kepercayaan diri
santri dan mengungkapkan faktor pendukung dan penghambat kegiatan
ekstrakurikuler muḥāḍarah di Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Irsyadiyah
Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif Deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data ada tiga alur kegiatan, yaitu
reduksi data, penyajian data, serta verifikasi data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kegiatan
muḥāḍarah melibatkan tiga tahapan, yaitu: 1) Perencanaan, ditetapkan tujuan
dan dilakukan persiapan seperti pembagian kelompok, pemilihan tema,
pengumpulan bahan ceramah, serta latihan dan bimbingan, 2) Pelaksanaan
dilakukan dalam bentuk seremoni tabligh yang mencakup MC, doa,
pembacaan ayat suci Al-Qur’an, khutbah, syarhil, ceramah, dan hiburan, 3)
Evaluasi dilakukan selama acara dengan memberikan masukan setelah
penampilan, dan ujian muḥāḍarah di akhir semester dimasukkan ke dalam
rapor santri sebagai nilai ekstrakurikuler. Kegiatan ini efektif dalam
meningkatkan kepercayaan diri santri melalui latihan berbicara di depan
umum, bimbingan rutin, motivasi, dan apresiasi dari guru. Sikap objektif dan
tanggung jawab santri ditingkatkan melalui refleksi diri dan penunjukan
sebagai petugas, sementara kemampuan berpikir rasional berkembang melalui
diskusi dan pencarian materi ceramah. Faktor pendukung termasuk dukungan kepala sekolah, guru pembimbing, dan orang tua, serta semangat santri. Faktor
penghambat meliputi waktu yang terbatas dan kurangnya persiapan. |
en_US |