dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan mengenai banyaknya
siswa yang kurang mampu bersikap mandiri baik dalam belajar maupun dalam
melakukan kehidupan sehari hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program bilingual Tahfiz AlQur’an, bentuk-bentuk kemandirian belajar siswa dan faktor pendukung dalam
membentuk kemandirian belajar siswa bilingual Tahfiz Al-Qur’an di MTs
Pembangunan Jakarta.
Penelitian ini menggunakan pendektan deskriftif kualitatif. Pendekatan
kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan suatu fenomena sosial yang terjadi
dengan memberikan gambaran sesuai dengan faktanya. Pengumpulan data
melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri
dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Program bilingual Tahfiz AlQur’an di MTs pembangunan Jakarta ada tiga, yaitu: a. kegiatan mingguan
yang meliputi ziyadah dan muraja’ah, santri pagi, al-Kahfi bersama, nagham
Al-Qur’an, sima’an dhuha, b. kegiatan bulanan yang meliputi buka puasa
bersama, MABIT (Malam Bina Intensif Tahfiz), c. kegitan tahunan yang
meliputi Tahfiz camp, ujian Tahfiz, dan wisuda Tahfiz. 2) Bentuk kemandirian
belajar siswa kelas VIII bilingual Tahfiz Al-Qur’an di MTs Pembangunan
Jakarta meliputi kedisiplinan dimana siswa memiliki kemampuan dalam
mengatur waktu, mengikuti peraturan, dan tetap fokus pada tujuan belajarnya,
tanggung jawab dimana siswa selalu menyetorka hafalan dan menuntaskan
tugas belajar mereka, dan inisiatif siswa yang dapat dilihat dengan kemampuan
siswa dalam memanfaatkan waktu luangnya untuk menambah hafalan. 3)
Faktor pendukung dalam membentuk kemandirian belajar siswa kelas VIII
bilingual Tahfiz Al-Qur’an meliputi pola asuh orang tua seperti orang tua yang
selalu memberi dukungan terhadap siswa, sistem penididikan di sekolah
seperti adanya guru-guru yang mumpuni dan lingkungan seperti ligkungan
sosial termasuk interaksi yang positif antara guru dan teman sebaya. |
en_US |