Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyaknya dampak yang
ditimbulkan pada era digital, perkembangan teknologi digital telah membawa
dampak yang signifikan dalam pendidikan termasuk dalam membangun
moralitas siswa pada era digital. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
bagaimana peran guru pendidikan Agama Islam dalam membangun moralitas
siswa pada era digital.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber
data primer dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum, Guru Pendidikan Agama Islam, dan 5 peserta
didik kelas VIII SMPN 3 Tangerang Selatan, dan sumber data sekunder
sekunder berupa buku, jurnal, skripsi yang telah dipublikasikan dan data-data
dari sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, guru Pendidikan Agama Islam
dalam membangun moralitas siswa pada era digital berperan dengan sangat
baik, terlihat dari guru berperan sebagai pendidik, dalam hal ini diwujudkan
dengan melakukan pembiasaan berdo’a terlebih dahulu ketika akan
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mengakhiri kegiatan pembelajaran,
hal ini bertujuan untuk membangun moralitas siswa yang baik, guru berperan
sebagai pengajar, guru bertugas menyampaikan materi pelajaran dengan cara
yang mudah dipahami oleh peserta didik, guru berperan sebagai pembimbing,
yaitu membimbing peserta didik menghadapi perkembangan teknologi, guru
berperan sebagai penasehat, yaitu menasehati peserta didik dengan sikap
lemah lembut, guru berperan sebagai model dan teladan, sikap dan perilaku
guru menjadi cermin bagi peserta didik dengan cara memberikan contoh yang
baik kepada peserta didik, seperti dalam berbahasa. Tentunya peran guru
tersebut bisa membangun moralitas era digital di antaranya: dilihat dari aspek
kejujuran, menjadi diri sendiri, bertanggung jawab, kemandirian, keberanian moral, kerendahan hati (tawadhu), dan berfikir kritis