| dc.description.abstract |
Program matrikulasi merupakan komponen strategis dalam sistem pendidikan tinggi yang dirancang untuk menyeragamkan kompetensi dasar mahasiswa baru sebelum memasuki pembelajaran reguler. Di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, program matrikulasi difokuskan pada pembinaan tahsin Al-Qur'an mengingat keberagaman latar belakang pendidikan mahasiswa yang berdampak pada variasi kemampuan membaca Al-Qur'an. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program matrikulasi LTQQ-IIQ Jakarta terhadap peningkatan kualitas bacaan Al-Qur'an mahasiswa baru angkatan 2024/2025.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan enam mahasiswa peserta program, dua instruktur tahfizh, dua pendamping instruktur, dan satu ketua LTQQ, serta observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan triangulasi untuk memastikan validitas temuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa program matrikulasi terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas bacaan Al-Qur'an mahasiswa. Dari tiga komponen materi yang diajarkan, makharijul huruf mengalami peningkatan paling signifikan dengan 60% responden merasakan perubahan positif. Komponen ahkamul huruf menunjukkan peningkatan pada 40% responden, sedangkan mad wal qasr telah dikuasai dengan baik sejak awal jadi tidak ada yang merasakan peningkatan secara signifikan. Data nilai menunjukkan peningkatan dari rata-rata 59% saat PMB menjadi 96% setelah program matrikulasi. Program ini menggunakan metode talaqqi dan musyafahah dengan pendekatan pembelajaran bertahap, dimulai dari Daurah Tahsin Metode Maisura kemudian pembinaan halaqah individual hingga ujian diakhir matrikulasi agar dapat melihat progres yang dihasilkan. Program matrikulasi LTQQ-IIQ Jakarta layak dipertahankan dan dikembangkan sebagai upaya peningkatan kemampuan membaca Al-Qur'an mahasiswa. Rekomendasi untuk pengembangan meliputi perpanjangan durasi program, penyusunan kurikulum yang lebih terstruktur, dan penguatan sistem evaluasi berkelanjutan. |
en_US |