| dc.description.abstract |
Penelitian ini mengkaji pola pemikiran, strategi, dan kontribusi K.H. Ahmad Rifa’i dalam pendidikan akhlak serta relevansinya bagi pembentukan kesalehan individual dan kolektif. K.H. Ahmad Rifa’i adalah ulama pembaharu abad ke-19 yang menekankan integrasi aqidah, syari’ah, dan tasawuf dalam kerangka Ahlussunnah wal-Jama’ah. Baginya, tasawuf bukan hanya jalan spiritual pribadi, tetapi juga metode pendidikan akhlak melalui pembinaan batin dan pengamalan syari’at secara konsisten.
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi pustaka. Sumber primer adalah kitab Ri’ayah al-Himmah dan Abyan al-Hawaij, sedangkan sumber sekunder berupa literatur ilmiah, buku, jurnal, dan dokumen terkait. Analisis data dilakukan secara deskriptif-analitis dan induktif untuk menafsirkan teks dan menemukan relevansi pemikirannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan akhlaknya berlandaskan sifat pinuji wolu (zuhud, qana’ah, sabar, tawakkal, mujahadah, ridha, syukur, ikhlas) serta pembersihan diri dari sifat cinelo wolu (mencintai dunia, tamak, hawa nafsu, ‘ujub, riya, takabbur, hasud, sum’ah). Ciri khasnya meliputi sikap kritis terhadap kekuasaan yang menyimpang, keselarasan lahir-batin, bahasa sederhana, penolakan uzlah pasif, dan integrasi tasawuf–fiqh. Strateginya menggabungkan pengajaran lisan, penulisan kitab Jawa pegon, nazam, keteladanan, dan partisipasi jamaah. Kontribusinya mencakup pembentukan identitas moral Rifa’iyah, literasi keagamaan, resistensi kultural terhadap kolonialisme, perluasan pengaruh ke pedesaan, dan pelestarian nilai hingga kini. Dengan demikian, pemikirannya menawarkan model pendidikan akhlak berbasis tasawuf-syariat yang menekankan penyucian hati, kepasrahan kepada Allah, konsistensi menegakkan syariat, keteguhan moral, dan kemandirian komunitas. |
en_US |