| dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kecerdasan emosional
dalam mendukung keberhasilan belajar, membentuk karakter, dan
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif. Berdasarkan observasi
awal yang penulis lakukan, sebagian siswa menunjukkan kurangnya
kemampuan dalam mengendalikan emosi, kesadaran diri, dan menjalin
hubungan sosial yang baik dengan teman dan guru. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kecerdasan emosional adalah dengan membaca dan menghafal
Al-Qur’an.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program
tahfiz Al-Qur’an dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa di kelas IX
G program bilingual tahfiz MTs Pembangunan Jakarta, serta mengetahui apa
saja faktor penghambat dan pendukung implementasi program tahfiz AlQur’an. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan
data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek
penelitian ini terdiri dari 6 informan, yaitu: kepala sekolah, guru tahfiz AlQur’an, serta 4 peserta didik MTs Pembangunan Jakarta dan teknik analisis
data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program tahfiz
Al-Qur’an di MTs Pembangunan Jakarta mencakup 3 aspek utama. Yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Program tahfiz ini memberikan
dampak yang signifikan dalam meningkatkan kecerdasan emosional siswa.
Siswa yang mengikuti program kelas bilingual tahfiz menunjukkan
kemampuan yang lebih baik dalam mengenali dan mengendalikan emosi,
mampu memotivasi diri dalam mencapai target, memiliki kepedulian terhadap sesama, dan mampu membina hubungan sosial yang baik. Adapun faktor
pendukung implementasi program tahfiz Al-Qur’an yaitu, dukungan penuh
dari stakeholder, peningkatan kompetensi guru tahfiz, dukungan orang tua,
ketersediaan sarana dan prasarana, serta kemauan dan kesungguhan siswa.
faktor penghambat yaitu, daya tangkap dan kemampuan menghafal yang
berbeda-beda, tidak istiqomah dan disiplin waktu, kesulitan dalam menghafal
ayat yang panjang dan mirip, serta kebingungan siswa dalam menentukan cara
atau metode menghafal Al-Qur’an yang tepat. |
en_US |