| dc.description.abstract |
Penelitian ini di latarbelakangi dengan adanya proses menghafal AlQur’an yang cenderung monoton sehingga menyebabkan kurangnya motivasi
dan semangat belajar siswa dalam menjaga hafalannya. Salah satu bentuk
inovasi baru yaitu dengan adanya menggabungkan muraja’ah dengan Game
Based Learning melalui media seperti Quizizz yang dapat meningkatkan
minat dan kemampuan hafalan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengkaji bagaimana Penerapan Muraja’ah dengan metode Game Based
Learning dapat meningkatkan hafalan siswa disekolah tersebut.
Permasalahan dalam penelitian ini diambil dari kurangnya motivasi dan
semangat belajar siswa dalam menghafal Al-Qur’an. Penelitian ini berbeda
dari penelitian terdahulu karena menitik beratkan pada penerapan muraja’ah
yang dipadukan dengan pendekatan Game Based Learning sebagai inovasi
baru dalam meningkatkan kualitas hafalan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, sengan subjek
yang meliputi Wakil Kepala Sekolah, Guru Tahfidz, dan 4 siswa kelas VI SDIT
Al-Qur’aniyyah. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung
dilapangan, wawancara, dan dokumentasi. Sementara itu, analisis data
dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan muraja’ah dengan
metode Game Based Learning terbuti efektif dalam meningkatkan hafalan AlQur’an siswa di SDIT Al-Qur’aniyyah. Terutama dari aspek kelancaran
hafalan. Metode ini memenuhi karakteristik Game Based Learning seperti,
interaktif dan kompetitif, randomisasi soal, time-bound, pemantauan oleh
guru, fleksibelitas akses serta penyesuaian tingkat kesulitan yang dimana
siswa tidak hanya terlibat secara kognitif tetapi juga secara emosional yang
menjadikan suasana belajar yang menyenangkan. Meskipun demikian aspek
ketepatan tajwid dan kefasihan belum mengalami peningkatan yang signifikan
jika hanya mengandalkan metode game, karena metode ini lebih menekankan pada hafalan teks sedangkan ketepatan tajwid dan kefasihan memerlukan
pembelajaran secara tatap muka agar dapat berkembang secara optimal. |
en_US |