| dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan yang dihadapi mahasiswa
penghafal Al-Qur`an di IIQ Jakarta dalam mengatur waktu antara hafalan dan
kewajiban akademik. Kegagalan mencapai target hafalan sering disebabkan
oleh lemahnya regulasi diri, padahal hal tersebut penting untuk menjaga
konsistensi, terutama bagi yang mengikuti program 30 juz. Tujuan penelitian
ini adalah mendeskripsikan strategi regulasi diri mahasiswa dalam
mengoptimalkan hafalan agar target tercapai.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dengan subjek
penelitian: Ketua LTQQ, 3 orang instruktur tahfiz program 30 juz, dan 5 orang
mahasiswi prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir yang mengambil program 30 juz.
Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Adapun teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi regulasi diri berperan
penting dalam optimalisasi menghafal Al-Qur’an pada mahasiswa IIQ Jakarta
yang mengambil program 30 juz. Strategi ini mencakup tiga aspek utama
yaitu: 1) pada aspek metakognitif, mahasiswi dapat mengidentifikasi kekuatan
serta kelemahan hafalannya secara mandiri; 2) aspek motivasi, mahasisiwi
memiliki motivasi spiritual dan personal yang lebih kuat terhadap tekanan baik
dari dalam maupun dari luar diri; 3) aspek perilaku, tindakan nyata mahasiswa
disiplin murojaah, konsistensi setor hafalan, dan memilih lingkungan belajar
yang kondusif.
Ketiga aspek tersebut diimplementasikan melalui lima syarat utama: niat
ikhlas, tekad kuat, talaqqī dengan guru, istiqamah, dan akhlak terpuji, yang
membentuk fondasi spiritual, mental, dan perilaku dalam menjaga kualitas dan
kontinuitas hafalan. Mahasiswa IIQ Jakarta terbukti memiliki regulasi diri
yang baik dan terstruktur dalam proses menghafal Al-Qur’an. |
en_US |