Abstract:
Penelitian ini berangkat dari pemahaman bahwa setiap individu memiliki gaya belajar dan karakteristik kecerdasan yang berbeda. Salah satu tanda kebesaran Allah yang menunjukkan perbedaan tersebut adalah sidik jari. Al-Qur’an menyinggung hal ini dalam firman-Nya (QS. Al-Qiyāmah: 4). Keunikan ini menjadi salah satu dasar pengembangan metode STIFIn, yang memanfaatkan pola sidik jari untuk mengidentifikasi mesin kecerdasan bawaan seseorang, sehingga diharapkan dapat menjadi pilihan solusi atas perbedaan tingkat motivasi dalam mempelajari Al-Qur’an di antara para siswa, di mana sebagian siswa menunjukkan semangat dan prestasi tinggi dalam menghafal, sementara sebagian lainnya cenderung pasif dan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan hafalan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan tanpa berupa angka. Beberapa tekhnik pengumpulan yang termasuk dalam proses penelitian ini seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Dengan adanya tes STIFIn untuk mengidentifikasi kecerdasannya dilanjutkan dengan penjelasan materi STIFIn oleh pengasuh yang sekaligus promotor STIFIn, pemberian motivasi oleh mentor tahfidz, dan penyesuaian metode santri sesuai potensi genetiknya menjadikan santri lebih terarah dalam proses menghafal, merasa diperhatikan secara personal dan rasa percaya diri meningkat sehingga berkontribusi positif terhadap efektivitas menghafal santri meskipun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa faktor penghambat baik internal maupun eksternal seperti terdapat beberapa santri yang terjebak pada kekurangan diri dan minimnya mentor yang telah mengikuti WSL STIFIn.