Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan temuan
banyaknya metode yang diciptakan untuk bisa membaca dan
memahami kitab kuning. Salah satu metode alternatif yang
dapat digunakan untuk memberdayakan siswa atau santri aktif
dalam proses pembelajaran kitab kuning ialah dengan
melaksanakan metode Amtsilati.
Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
deskriptif, dalam pengumpulan datanya menggunakan metode
observasi, dokumentasi dan wawancara dengan menggunakan
analisis reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini juga melakukan pengecekan keabsahan data
melalui triangulasi metode dan sumber.
Adapun hasilnya adalah bahwa sebelum memulai
kegiatan pembelajaran Amtsilati pengajar dan pembimbing
terlebih dahulu mempelajari ulang materi yang akan
disampaikan. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan bukan
berupa RPP akan tetapi hanya mengacu kepada buku paket
Amtsilati perjilidnya yang dilaksanakan, bisa 3-4 lembar pada
setiap pertemuan, sehingga dalam seminggu bisa
menyelesaikan 1 jilid. Dalam proses pengajarannya pertamatama
ustadzah membuka pembelajaran dengan doa dan tawassul
untuk para guru, Rasulullah, sahabat dan lain-lain. Kemudian
ustadzah menjelaskan tentang materi yang akan disampaikan kepada santriwati, dengan menggunakan kitab Amtsilati. Setelah
itu beliau membacakan materi yang berupa ayat Al-Qur‟an secara
berulang-ulang kemudian diikuti oleh santriwatinya. Pada sesi
akhir ustadzah membimbing untuk membuat rangkuman materi
dan melakukan penugasan serta penilaian. Lalu pembelajaran
ditutup dengan kalimat Hamdalah. Hambatan yang dihadapi
dalam penerapan metode Amtsilati di pondok pesantren Alfalah
Puteri Banjarbaru adalah terbatasnya waktu pembelajaran
Amtsilati serta adanya sistem pembelajaran berbasis kelas
sehingga menuntut para siswa untuk pandai dalam mengatur
waktu. Penerapan metode Amtsilati di pondok pesantren Alfalah
Puteri efektif dalam membantu siswa terutama dalam
proses belajar membaca kita kuning dan kaidah-kaidah bahasa
Arab. Terbukti dengan prestasi yang diraih para santriwati
dalam menjuarai beberapa lomba pada Musabaqah Qira’atul
Kutub (MQK) tingkat Nasional.
Kata