Abstract:
Latar belakang penelitian ini adalah tingginya angka buta
aksara Al-Qur‟an di Indonesia yakni berdasarkan hasil survei
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 terdapat sebanyak
54 persen umat Islam di Indonesia buta aksara Al-Qur‟an,
untuk itu masyarakat membutuhkan metode yang memudahkan
dalam belajar membaca Al-Qur‟an. Pada penelitian ini
berfokus pada Metode Tarsana yakni merupakan metode cara
mudah belajar membaca Al-Qur‟an dengan cepat. Metode
Tarsana membekali para guru Al-Qur‟an untuk membangun
sikap positif dan disiplin pada santri, serta mengenai
bagaimana mengajarkan Al-Qur‟an yang mudah,
menyenangkan, dan menyentuh hati. Metode Tarsana
menekankan pada pembelajaran yang menyeimbangkan
penggunanan otak kiri dan kanan. Melalui penelitian ini,
penulis ingin mengetahui bagaimana implementasi Metode
Tarsana dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an
para jam‟ah Majlis Ta‟lim Nurul Iman Pondok Cabe
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dalam bentuk studi kasus. Data diperoleh dari Majlis Ta‟lim
Nurul Iman Pondok Cabe. Sedangkan pengumpulan data
diperoleh dengan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Instrumennya yaitu peneliti sendiri dan pedoman
pengumpulan data. Keabsahan data dengan perpanjangan
keikutsertaan peneliti, dan ketekunan pengamatan. Data yang
diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis data reduksi (reduction data), penyajian data, dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa implementasi
Metode Tarsana menekankan pada konsep Tartil, Sari’,
Nagham, yang dalam prosesnya menyeimbangkan penggunaan
otak kanan dan kiri, dengan menggunakan irama lagu rast
untuk memudahkan dalam memahami materi dalam 2 jilid
Tarsana, serta menggunakan teknik pembelajaran yang
bervariasi. Implementasi Metode Tarsana dalam meningkatkan
kemampuan membaca Al-Qur‟an di Majlis Ta‟lim Nurul Iman
dapat dikatakan berhasil karena terbukti dalam penelitian ini
bahwa dalam waktu yang relatif singkat dengan menggunakan
Metode Tarsana seluruh jama‟ah Majlis Ta‟lim Nurul Iman
telah mencapai kemampuan membaca Al-Qur‟an dari yang
awalnya buta aksara Al-Qur‟an.