Abstract:
Kehadiran guru dalam proses pembelajaran mempunyai peran yang penting,
peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, sebagai penghubung
dan yang mengubungkan antara materi yang akan diajarkan kepada peserta
didik. Peserta didik yang memiliki kelainan khusus membutuhkan pendidikan,
pembinaan dan pengarahan dalam menjalani tantangan hidup, yang terdapat
dalam pendidikan agama Islam seperti anak pada umumnya untuk peningkatan
kecerdasan spiritualnya. Salah satu sekolah yang menerapkan pembelajaran
Pendidikan Agama Islam adalah YPLB Nusantara Depok. Peran guru
didalamnya sangat berpengaruh dalam meningkatkan kecerdasan anak
berkebutuhan khsusus salah satunya anak tuangrahita. YPLB Nusantara Depok
memiliki kegiatan-kegiatan dan pembelajaran agama Islam yang menjadi
pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti mengangkat masalah
tersebut untuk menguraikan bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) dalam meningkatkan kecerdasan spiritual anak tuangrahita di YPLB
Nusantara Depok. Pendekatan yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah
pendekatan kualitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi
kasus. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa meningkatnya
kecerdasan spiritual anak tuangrahita yaitu adanya peran guru dalam
peningkatan kecerdasan spiritual anak tunagrahita yaitu sebagai fasilitator dan
penghubung antara guru dan peserta didik, penyampaian materi melalui
metode ceramh dan demonstrasi. Melalui materi-materi yang diajarkannya
yaitu materi keagamaan yang dilakukannya pembiasaan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti akhlak sopan santun, sholat, wudhu, ngaji, hafalan suratsurat
pendek Al-Qur’an. Sehingga munculah perkembangan spiritual dari
anak tunagrahita, dalam sikap, tingkah dan perilaku