dc.description.abstract |
Sering terjadinya perilaku saling melakukan bully antara satu siswa dengan
siswa yang lain, antara sekelompok siswa dengan kelompok yang lain di
dalam dunia pendidikan. Jika hal tersebut terus terjadi, maka tujuan
pendidikan tidak akan tercapai secara maksimal. Terutama dalam Pendidikan
Agama Islam itu sendiri yang notabene mengajarkan kepada siswa untuk
saling mengasihi, menyayangi, membantu dan menghormati. Dapat dilihat
bahwa keadaan psikologis siswa yang menjadi korban bullying pastilah akan
merasa trauma, takut dan semakin kurang percaya diri di kemudian hari, yang
bisa menyebabkan aktivitas belajarnya terganggu bahkan bisa
menghambatnya. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah
“Penanganan Self-Confident Siswa Korban Bullying (Studi Kasus di SMPN
18 Tangerang Selatan)” Bagaimana penanganan tingkat self-confident pada
siswa korban bullying agar rasa kepercayaan dirinya kembali seperti semula,
bahkan lebih baik lagi. Karena dengan adanya rasa percaya diri siswa bisa
mewujudkan apapun yang menjadi harapan, dan cita-citannya. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Adapun metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: bahwa
Penanganan Self-Confident Siswa Korban Bullying (Studi Kasus di SMPN 18
Tangerang Selatan), telah terlaksana dengan baik, hal ini sesuai dengan
program-program yang telah di buat oleh staf pendidik. Program-program
tersebut antara lain, layanan Bimbingan dan Konseling (BK), kegiatan
Ekstrakulikuler Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja dan Pusat Informasi
Konseling Remaja (PKPR dan PIKR), kegiatan ekstrakulikuler lainnya
seperti, Angklung, Story Telling, Paduan Suara, Bola Voly, Paskibra, Pencak
Silat, Taekwondo, Bulu Tangkis, Sepak bola dan Futsal. Kegiatan salat Duha,
membaca Surat Yasin setiap hari jum’at pagi. Kegiatan upacara di hari senin
dan apel pagi di hari rabu. |
en_US |