dc.description.abstract |
Skripsi ini dilatar belakangi dengan adanya kasus kriminalitas yang
dilakukan anak usia sekolah meliputi berbagai jenis kejahatan seperti
pencurian, tawuran, dan pelecehan seksual yang dilakukan siswa SD hingga
SMA Melihat fenomena bangsa yang seperti itu, hal tersebut sangatlah
memprihatinkan. Hal tersebut merupakan akibat dari kurang terkontrolnya
pergaulan anak dari pihak sekolah maupun pihak keluarga. Sistem
pendidikan full day school dan terpadu lahir sebagai salah satu solusi
alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Di samping menjawab
kebutuhan masyarakat yang telah disebutkan, yakni orang tua sibuk bekerja,
orang tua juga menginginkan pendidikan yang berkualitas bagi anaknya.
Sistem pendidikan full day school dan terpadu juga mengutamakan
pembentukan kepribadian untuk menanamkan nilai-nilai yang positif pada
anak, Penulis tertarik melakukan penelitian di MI Al- Falahiyyah karena,
sekolah tersebut sudah menerapkan sistem full day school. Peneliti ingin
meneliti lebih dalam mengenai pelaksanaan full day school di MI Al-
Falahiyyah. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan
bagaimana pelaksanaan full day school di MI Al-Falahiyyah dalam
pembentukan Kepribadian muslim siswa kelas VI dan apa saja yang menjadi
faktor pendukung serta penghambat dari pelaksanaan full day school tersebut.
Metode penelitian menggunakan metode kualitatif yakni penelitian lapangan.
Menggunakan teknik triangulasi dari berbagai teknik, observasi, wawancara
dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pelaksanaan full day
school dalam pembentukan kepribadian siswa di MI Alfalahiyyah, sudah
terlaksana dengan baik didukung dengan adanya sarana prasarana yang
memadai, pembelajaran interaktif intrakurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuler, tidak hanya monoton didalam kelas tapi juga bersifat
outdoor education, pembiasaan ibadah sholat berjamaah dari mulai sholat
dhuha, sholat dzuhur dan ashar. Kendala atau hambatan yang dihadapi
menurut kepala sekolah MI Al-Falahiyyah yakni dari segi dana bagi siswa
menengah kebawah. Akan tetapi, MI Al-Falahiyyah menyikapinya dengan
mengadakan subsidi silang sehingga yang mampu membantu yang tidak
mampu. |
en_US |