Abstract:
Guru honorer yang bekerja pada beberapa sekolah Negeri maupun
Swasta sampai saat ini belum memiliki standar gaji yang sesuai dengan
beban kerjanya. Yang mana hal tersebut dapat menghambat guru honorer
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang akan berakibat pada
kesejahteraan psikologis (psychological well-being) mereka. Jiwa yang
sejahtera bisa didapatkan jika guru honorer tidak lagi mempermasalahkan
finansial. kompetensinya sebagai tenaga pendidikan dipertaruhkan ketika
dirinya harus bisa memanajemen diri dengan baik tanpa mengganggu tugas
dalam pengabdiannya serta dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya seharihari.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
gambaran psikologis (psychological well-being) guru honorer PAI dengan
ABK dan bagaimana upaya guru honorer dalam mendapatkan kesejahteraan
psikologis (psychological wel-being) di SDS Dua Mei Ciputat. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif melalui
analisis data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru honorer PAI, teman sejawat
sesama rekan guru dan orangtua siswa SDS Dua Mei Ciputat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kesejahteraan
Psikologis guru honorer PAI SDS Dua Mei Ciputat cukup baik, hal ini bisa
dilihat dari adanya hubungan baik anatara guru honorer dengan orang lain di
lingkungan sekolah, (2) adanya penerimaan diri yang baik walaupun
memiliki beberapa kekurangan dalam dirinya. (3) sikap otonomi yang kuat
dan tidak mudah dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang ada. (4) memiliki
tujuan hidup yang jelas. Yakni dalam setiap perilakunya di niatkan untuk
ibadah.
Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa gambaran
kesejahteraan psikologis (psychological well-being) guru honorer PAI
dengan ABK di SDS dua Mei Ciputat dapat dikatakaan baik atau positif.