Abstract:
Latar belakang dari penelitian ini adalah bahwa di zaman sekarang
sudah banyak para penghafal Al-Qur‟an dari yang muda sampai yang tua.
Setiap orang pasti bisa menghafal Al-Qur‟an tetapi tidak semua orang bisa
menghafal dengan baik dan benar. Banyak masalah yang dihadapi penghafal
Al-Qur‟an seperti belum bisa menghafal dengan benar sesuai makhraj dan
tajwidnya, masih banyak siswa yang belum menghafal secara sempurna,
kurangnya membagi waktu dalam mengulang, tidak fokus dalam menghafal,
Itulah sebabnya tidak mudah dalam menghafal Al-Qur‟an.
SD Islam Annajah merupakan Cabang dari Pesantren Hidayatunnajah,
Bekasi. Sekolah ini menerapkan program tahfiz Al-Qur‟an sebagai program
unggulan yang dimasukan ke dalam muatan lokal. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana konsep, pelaksanaan,
evaluasi dan faktor penghambat serta pendukung dalam Implementasi
Kurikulum Muatan Lokal dalam mencapai target hafalan Al-Qur‟an 4 juz di
SD Islam Annajah Jakarta Barat.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif. Objek penelitian ini adalah Kepala Sekolah,
Ketua Koordinator Tahfiz, Guru-guru tahfiz dan peserta didik SD Islam
Annajah Jakarta Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi. Tahap yang ditempuh yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa: (1) Konsep Kurikulum Muatan Lokal Hafalan Al-Qur‟an
di kelas I yaitu siswa difokuskan untuk belajar membaca Al-Qur‟an dan
menghafal surah An-Nas sampai Al-Fil, kelas II yaitu menghafal Al-Qur‟an
juz 30, kelas III yaitu menghafal Al-Qur‟an juz 29, kelas IV yaitu menghafal
juz 28, kelas V menghafal Al-Qur‟an juz 27 dan untuk kelas VI yaitu
mengulang seluruh hafaln dari juz 27-30. (2) Pelaksanaan tahfiz ini dilakukan
setiap hari senin-jumat. Sebelum siswa menambah hafalan baru ustadatau
ustadzah mentalqinkan (membacakan) ayat tersebut terlebih dahulu, Setelah
itu siswa mengikuti bersama-sama. Bagi siswa yang sudah hafal langsung
menyetorkan hafalannya satu per satu. (3) Evaluasi dilakukan menjadi
beberapa tahap dalam 1 tahun yaitu PTS 1,PAS 1 dan PTS 2, PAT 2. Ujian
dilakukan selama 3 hari yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. (4) Faktor
pendukung dalam pelaksanaan program ini adalah usia, kriteria guru,
motivasi dari orang tua dan guru, sarana dan prasarana. Sedangkan faktor
vi
penghambat dalam pelaksanaan program tahfiz adalah murid, kurang dapat
mengatur waktu, dan lupa.