Abstract:
Dalam pelaksanaan rahmatan lil „alamin sebagai guru agama
membutuhkan sebuah sikap yang bijaksana yaitu sikap yang
profesional, tidak mudah terpancing, tidak emosional, tetapi tetap sabar
dalam memberikan pemahaman kepada siswa secara lengkap dalam
pengajaran. Akan tetapi fenomena yang terjadi guru agama lebih sering
terkonsentrasi persoalan teoritis keilmuan yang bersifat kognitif semata
dan lebih menekankan pada pekerjaan mengajar atau transfer ilmu saja,
kegiatan belajar mengajar agama juga sering kali terkonsentrasi dalam
kelas enggan untuk praktek di luar kelas. Adapun rumusan masalah
pada penelitian ini adalah Bagaimana pemahaman guru Agama pada
konsep Rasulullah sebagai Rahmatan lil „Alamin di Madrasah Ibtidaiyah
Jamiyyatul Khair? Untuk menjawab rumusan masalah tersebut
digunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analisis.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pemahahamn guru
agama di MI Jam‟iyyatul Khair dalam menerapkan konsep Rasulullah
sebagai rahmatan lil „alamin sudah sangat berusaha untuk sesuai
dengan konsep Rasulullah sebagai rahmatan lil „alamain. Namun masih
ada guru yang belum mampu menyebutkan dalil tentang Rasulullah
sebagai rahmatan lil „alamin.