Abstract:
Latar belakang masalah skripsi ini adalah Dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SDN Pondok Labu 01 Pagi merupakan kesabaran karena banyak masalah yang muncul dalam pembelajaran, di samping hambatan mental yang mereka miliki. Beberapa contoh problem dan hasil observasi peneliti adalah pada saat awal pembelajaran berlangsung memerlukan kerja keras seorang guru, di sini guru dituntut untuk sabar, kreatif, dan pintar memodifikasi berbagai metode-metode agar anak autis mudah mencerna materi yang di sampaikan. Adapun rumusan masalah skripsi ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran pendidikan agama Islam khusus anak autis di Sekolah Inklusi SDN Pondok Labu 01 Pagi? Bagaimana kendala-kendala pembelajaran pendidikan agama Islam khusus anak autis di Sekolah Inklusi SDN Pondok Labu 01 Pagi? Hasil dari penelitian ini yaitu dalam proses pembelajaran guru penerapkan pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap anak autis dengan cara memperaktikkan langsung pada anak tersebut misalnya dalam menjelaskan materi pembelajaran, guru pendidikan agama Islam menjelaskan materi tentang rasul dan menjelaskannya dengan cara mengeja.
Adapun hasil kesimpulan dari peneliti adalah dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam khusus anak autis di sekolah inklusi SDN Pondok Labu 01 Pagi, berbeda dengan anak normal pada umumnya yaitu dengan muatan materi yang disampaikan, ditekankan pada materi yang sederhana dan bersifat praktis. Upaya penyampaian materi pembelajaran oleh guru pendidikan agama Islam sendiri karena di sekolah tersebut tidak ada guru pendamping untuk anak autis. Proses pembelajaran juga berpacupada RPP yang dibuat oleh guru pendidikan agama Islam sendiri, yang mengacu pada kurikulum 2013. Proses pembelajaran dimulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup juga sesuai dengan RPP yang sebelumnya sudah dibuat. kendala yang dialami guru pendidikan agama Islam khusus anak autis di sekolah inklusi SDN Pondok Labu 01 Pagi. Kurangnya kosentarasi siswa, karena memang sebagian besar anak autis memiliki gangguan pada kosentrasinya, dan cenderung asyik dengan dunianya sendiri. Minimnya media pembelajaran bagi anak autis hal ini bisa membuat minat anak pada pembelajaran bila media yang diberikan terbatas
