Abstract:
Kedisiplinan dalam proses pendidikan sangat diperlukan bukan hanya untuk
menjaga kondisi belajar dan mengajar berjalan dengan lancar, tetapi juga
untuk menciptakan pribadi yang kuat bagi setiap siswa. Namun faktanya ada
banyak Kenakalan remaja atau perilaku menyimpang yang terjadi dan itu
disebabkan karena ketidakdisiplinan remaja terhadap aturan yang berlaku
didalam keluarga, masyarakat atau sekolah. Berdasarkan berberapa
permasalahan tersebut sekolah memiliki peran dalam meminimalisir dan
menanggulangi kenakalan remaja, dengan meningkatkan dan memperkuat
karakter kedisiplinan melalui penerapan dan pembiasaan, maka diciptakan
budaya religius yang dilaksanakan sekolah dengan tujuan agar peserta didik
mempunyai sikap disiplin dan kepribadian yang baik.
Tujuan penelitian untuk mendeskrispsikan bagaimana implementasi budaya
religius dalam menumbuhkan sikap disiplin siswa di SMP Muslim Asia
Afrika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah, wawancara
dan dokumentasi. Tahapan analisis yang digunakan yaitu reduksi data/data
reduction, penyajian data/data display, dan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa Implementasi budaya
religius yang diterapkan di SMP Muslim Asia Afrika dapat menumbuhkan
sikap disiplin siswa. Budaya religius yang merupakan penanaman nilai-nilai
keagaaman melalui pembiasaan dilakukan dengan penerapan kegiatankegiatan
rutin yang berjalan dengan baik, adapun kegiatan budaya religius
yang ada di SMP Muslim Asia Afrika antara lain : mengedepankan budaya
senyum, sapa dan salam, Sholat dhuha dan sholawat berjama’ah, sholat
dzhuhur berjama’ah, Pendidikan Qur’an Musika (PQM), Musika Jum’at
Peduli (MJP), kajian keputrian, semarak musika, dan pesantren kilat
ramadhan. Dengan adanya kegiatan yang dilakukan secara rutin atau terusmenerus
ini, maka akan menjadi suatu kebiasaan dan dapat menumbuhkan
sikap kedisiplinan siswa. Adapun usaha yang dilakukan untuk terus
menjalankan kedisiplinan itu yaitu dengan adanya peraturan yang berbentuk
poin-poin, sanksi atau hukuman yang ditetapkan, dan juga penghargaan yang
diberikan, dengan begitu kedisiplinan siswa dapat terus terlaksana dengan
baik.