DSpace Repository

Konstruk Ightirab Al-Wathan Dalam Paradigma Pemikiran Pendidikan Muhammad Bin Idris Asy-Syafi'i (150-204 H/767-819 M) Dan Implementasinya Di Pondok Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan

Show simple item record

dc.contributor.advisor Abdul Halim Sholeh
dc.contributor.advisor Romlah Widayati
dc.contributor.author Syaefullah, 217430190
dc.date.accessioned 2019-11-19T09:27:05Z
dc.date.available 2019-11-19T09:27:05Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.uri http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/271
dc.description.abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konstruk Ightirâb al- Wathan yang digagas al-Imâm asy-Syâfi’î, implementasinya di Pondok Pesantren Madinatunnajah, dan relevansinya dalam dunia modern. Penelitian ini tidak sependapat dengan : 1) al-Qâdhi Iyâdh, yang menyatakkan bahwa mekaniseme Ightirâb al-Wathan hanya cocok di masa lalu; 2) Abdul Qadîr al-Fath, yang menyatakan bahwa resiko Ightirâb al-Wathan tidak sebanding dengan apa yang dihasilkan; 3) aturan zonasi dalam pendidikan secara umum; 4) tokoh-tokoh yang menganggap bahwa Ightirâb al-Wathan yang diadaptasi oleh pesantren menjadi pendidikan berasrama, tidak lagi sesuai dengan zamannya, di mana santri diangap eksklusif dan tidak mengenal lingkungan. Sebaliknya, penelitian ini mendukung pendapat al-Imâm asy- Syâfi’î, al-Bukhârî, al-Khathîb al-Baghdâdî, dan yanglainnya, yang menyatakan bahwa Ightirâb al-Wathan mengajarkan kemandirian, keberagaman, toleransi, mengembangkan potensi, dan yang lainnya. Demikian pula, penelitian ini mendukung semangat tokoh-tokoh nasional seperti, Nur Kholis Majid, Abdurrahman Wahid, Azumardi Azra, Sholahuddin Wahid, dan yang lainnya, yang mendukung program-program pesantren dan pengembangannya. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan filosofis, karena terkait dengan study pemikiran tokoh dan manfaatnya untuk diterapkan di dunia pendidikan. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Penelitian ini membuktikan bahwa konstruk Ightirâb al-Wathan asy- Syâfi’î adalah konstruk yang orisinal dan sistematis. Asy-Syâfi’î menjelaskan falsafahnya, tujuan dan fungsinya, motivasinya, dan mekanismenya secara lengkap dan jelas. Sedangkan implementasi konstruk Ightirâb al-Wathan di Pondok Pesantren Madinatunnajah berjalan secara seimbang dan dinamis, disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Penelitian ini juga membuktikan bahwa konstruk Ightirâb al-Wathan di era modern ini masih sangat relevan, jika dilihat dari input, proses, dan output pendidikan Pondok Pesantren. Meskipun demikian, ada beberapa mekanisme yang harus diperhatikan oleh para orang tua yang ingin menyekolahkan putra-putri mereka di pondok pesantren. Harus ada sekala prioritas. Anak-anak spesial (dengan kemampuan terbaik) lebih berhak untuk mendapatkan pendidikan pondok pesantren, bukan anak-anak yang bermasalah (tidak diterima di sekolah paforit, korban rumah tangga, kecanduan narkoba, dll.) en_US
dc.language.iso id en_US
dc.publisher Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta en_US
dc.subject Ightirâb Al-Wathan en_US
dc.subject Paradigma en_US
dc.subject Pesantren en_US
dc.title Konstruk Ightirab Al-Wathan Dalam Paradigma Pemikiran Pendidikan Muhammad Bin Idris Asy-Syafi'i (150-204 H/767-819 M) Dan Implementasinya Di Pondok Pesantren Madinatunnajah Tangerang Selatan en_US
dc.type Tesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account