Abstract:
Ikhwan al-Muslimin adalah gerakan reformasi Islam yang lahir di lsma'iliyah, Mesir, atas gagasan Hasan al-Banna. Pada saat itu ia membuat ikatan perjanjian dengan enam orang pengikutnya untuk mendirikan sebuah organisasi dakwah yang selanjutnya dikenal dengan Jama 'at lkhwan al-Muslimin. Hasan al-Banna mulai dikenal di Isma'iliyah sejak ia diangkat menjadi guru Sekolah Dasar dilingkungan Departemen Pendidikan pada tahun 1927, setahun setelah menamatkan pendidikan di Universitas Darul Uluum. Selanjutnya menurut Hasan al-Banna, keenam orang yang tertarik dengan dakwahnya itu datang menemuinya untuk membicarakan cara-cara meninggikan kejayaan Islam dan kebaikan kaum Muslimin. Untuk tujuan itu mereka membawa harta-harta mereka guna menopang kemajuan organisasinya Setelah melaksanakan dialog, mereka selanjutnya mengidentifikasi diri sebagai "saudara-saudara yang mengabdikan diri untuk Islam". Oleh karenanya mereka disebut sebagai Al-Ikhwan AI-Muslimin. Pengikut-pengikutnya itu terdiri dari orang-orang dengan latar belakang profesi yang berbeda.
Gerakan reformasi Islam yang dilancarkan Ikhwan al-Muslimin oleh sebagian besar anggotanya dianggap merupakan kelanjutan arus dari gelombang pembaharuan yang telah berlangsung sebelumnya di Mesir, yang dimulai sejak munculnya ide-ide pembaharuan Islam Jamal al-Din al-Afgani dan lain-lain. Menurut Amin Rais, bahwa "pemahaman Islam Hasan al-Banna jauh lebih revolusioner dari pada tokoh-tokoh reformasi sebelumnya, sebab baginya Islam pada dasarnya adalah revolusi, bagi al-Banna Islam adalah revolusi melawan dekadensi pemikiran dan dekadensi hukum, revolusi menentang korupsi moral dan penindasan sosial, revolusi terhadap monopoli dan terhadap perampasan kekayaan rakyat secara sewenang-wenang".