Abstract:
Studi ini didorong oleh kenyataan bahwa banyak anak berkebutuhan
khusus tidak memperoleh pendidikan yang memadai, dan jarang ada yang
menyadari bahwa mereka juga mampu belajar, terutama dalam pembelajaran
tahfidz.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi atau metode
yang diterapkan oleh guru Al-Qur’an dalam mengajarkan Taḥfīẓ kepada anak
berkebutuhan khusus kategori lamban belajar (slow learner).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan
objek SDIT Al-Lauzah. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah
kepala sekolah, guru Al-Qur’an, wali kelas siswa berkebutuhan khusus, serta
dua siswa lamban belajar (slow learner) dikelas 2 dan 3 yang menjadi objek.
Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi guru Al-Qur’an dalam
mengajarkan Taḥfīẓ pada anak (slow learner) mencakup pada 4 hal, (1)
Pembelajaran tatap muka (face to face) guru dengan siswa duduk berhadapan
dengan anak (slow learner), (2). Gaya belajar auditori pada anak (slow learner)
yakni pembelajaran melalui telinga, (3) Metode Drill yakni pengulangan pengulangan, (4) Media pembelajaran menggunakan boneka hafalan.
Kemudian kendala siswa berkebutuhan khusus ketika pembelajaran yakni
focus dan mood anak yang tidak stabil dan kelemahan pada ingatan nya, untuk
solusi dalam menghadapi kendala tersebut guru Al-Qur’an memberikan
pemahaman kepada anak (slow learner), memberikan motivasi kepada anak
(slow learner), dan memberikan tugas berupa voice note agar siswa tetap
belajar walapun di rumah