Abstract:
Penelitian ini dilatarbelakangi karena masih banyaknya siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi disebabkan oleh penggunaan
media pembelajaran yang kurang tepat. Media yang kurang efektif dapat
membuat siswa bosan, lelah secara mental, dan cenderung hanya menghafal
informasi tanpa memahami atau terlibat dalam pemikiran kritis. Akibatnya,
kemampuan berpikir tingkat tinggi tidak terasah dengan baik. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Penggunaan Media Teka Teki Silang
dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran
Fikih di MI Mumtaza Pondok Cabe.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber
data penelitian berdasarkan data primer, wawancara dengan 6 informan yaitu
kepala sekolah, guru mata pelajaran fikih, serta 4 siswa kelas V MI Mumtaza
Pondok Cabe, dan sumber data sekunder berupa buku, jurnal, skripsi yang
telah dipublikasikan serta data-data dari sekolah. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data
dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media teka-teki
silang dalam pembelajaran berjalan dengan baik dan efektif untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini didukung oleh aspek
penerapan media, yaitu kesesuaian dengan tujuan, media teka teki silang
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Ketepatgunaan, Media ini
tepat digunakan untuk mata pelajaran fikih. Dari segi keadaan peserta didik,
siswa mampu menyelesaikan teka-teki silang dengan baik. Ketersediaan
sarana prasarana di sekolah cukup memadai untuk mendukung pembuatan
media ini. Tidak ada biaya khusus ketika membuat media teka teki silang,
karena sekolah sudah menyediakan fasilitas yang diperlukan. Mengenai
keterampilan guru, sebelum siswa mengerjakan teka-teki silang guru
memberikan penjelasan langkah-langkahnya dengan jelas. Dari segi mutu
teknis, setelah menggunakan media teka teki silang siswa menjadi lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. Media teka-teki silang
tidak hanya membantu siswa memahami materi, tetapi juga mengasah
kemampuan berpikir kritis melalui interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi,
eksplanasi, dan regulasi diri.